IPTEK DAN SENI DALAM ISLAM
KELOMPOK VIII
SARWENDA A (13.023.54.201.022)
FIRNA R (13.023.54.201.038)
MULYANA (13.023.54.202.025)
HENDRA (13.023.54.202.024)
MISBAH (13.023.54.202.
)
ABDUL (13.023.54.202.
)
DEWI APRIALI (13.023.54.202.043)
FAKULTAS
PERTANIAN PRODI AGRIBISNIS DAN AGROTEKNOLOGI UNIVERSITAS ANDI DJEMMA PALOPO
2013/2014
DAFTAR ISI
Halaman Judul..........................................................................................................................i
Daftar
isi....................................................................................................................................ii
Kata
pengantar........................................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang.......................................................................................................1
1.2
Rumusan Masalah..................................................................................................2
1.3
Tujuan.....................................................................................................................2
BAB II
PEMBALASAN
2.1 Definisi
IPTEK dan SENi.....................................................................................3
2.1.1 Definisi IPTEK........................................................................................3
2.1.2 Definisi SENI...........................................................................................5
2.2 Paradigma Hubungan Agama dan IPTEK..........................................................7
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................9
3.2 Saran........................................................................................................................9
Daftar Pustaka..................................................................................................11
Kata Pengantar
Puji dan syukur panjatkan kehadirat
Allah SWT atas segalarahmat-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“IPTEK DAN SENI DALAM ISLAM”.
Makalah
ini disusun guna memberikan informasi tambahan mengenai pandangan Islam tentang IPTEK dan Seni, dan juga untuk memenuhi tugas
matakuliah Agama Islam. Penulis mengucapkan terima kasih kepada
pihak-pihak yang terlibat dalam penyusunan
makalah ini, semoga dapat terus berkarya guna menghasilkan tulisan-tulisan yang
mengacu terwujudnya generasi masa depan yang lebih baik. Penulis berharap,
semoga informasi yang ada dalam makalah ini dapat berguna bagi penulis
khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Penulis menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari sempurna, banyak kekurangan dan kesalahan. Penulis
menerima kritik dan saran yang membantu guna penyempurnaan makalah ini.
Palopo, 27
September 2013
Penyusun
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dizaman modern yang canggih seperti
saat ini, kemajuan akan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (yang kemudian disingkat
IPTEK) dan seni, sangatlah berpengaruh terhadap segala aspek dalam kehidupan
manusia. Tidak dapat dipungkiri, keberadaan IPTEK dan seni tidak pernah lepas
dengan keberadaan manusia.
Peran Islam dalam perkembangan IPTEK pada dasarnya ada 2
(dua):
1.
Menjadikan Aqidah Islam sebagai paradigma ilmu pengetahuan. Paradigma inilah yang seharusnya
dimiliki umat Islam, bukan paradigma sekuler seperti yang ada sekarang. Paradigma Islam ini menyatakan bahwa
Aqidah Islam wajib dijadikan landasan pemikiran (qa’idah fikriyah) bagi seluruh
ilmu pengetahuan. Ini bukan
berarti bahwa Aqidah Islam sebagai sumber segala macam ilmu pengetahuan,
melainkan menjadi standar bagi segala ilmu pengetahuan. Maka ilmu pengetahuan yang sesuai dengan Aqidah Islam dapat
diterima dan diamalkan, sedang yang bertentangan dengannya, wajib ditolak dan
tidak boleh diamalkan.
2.
Menjadikan
Syariah Islam (yang lahir dari Aqidah Islam) sebagai standar bagi pemanfaatan
IPTEK dalam kehidupan sehari-hari. Bukan standar manfaat (pragmatisme/utilitarianisme) seperti
yang ada sekarang.Standar syariah ini mengatur, bahwa boleh tidaknya
pemanfaatan IPTEK, didasarkan pada ketentuan halal-haram (hukum-hukum syariah
Islam).
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa
definisi IPTEK dan seni?
b. Bagaimana
paradigma hubungan agama dan seni?
c. Bagimana
integrasi iman, IPTEK dan seni dalam islam?
1.3
Tujuan
a. Mengetahui
apa maksud dan definisi dari IPTEK dan seni
b. Mengetahui
paradigma hubungan agama dan seni
c. Mengetahui
integrasi iman, IPTEK dan seni dalam islam
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi IPTEK dan Seni
2.1.1
Definisi IPTEK
IPTEK adalah singkatan dari ilmu
pengetahuan, teknologi. Ilmu adalah pengetahuan yang sudah diklasifikasi,
diorganisasi, disistematisasi, dan diinterpretasi, menghasilkan kebenaran
obyektif, sudah diuji kebenarannya dan dapat diuji ulang secara etimologis,
kata ilmu berarti kejelasan, karena itu segala yang terbentuk dari akar
mempunyai ciri kejelasan. Kata
ilmu dengan berbagai bentuknya terulang 854 kali dalam Al-qur’an. Kata ini
digunakan dalam arti proses pencapaian pengetahuan dan obyek pengetahuan
(Quraish Shihab, 1996). Setiap ilmu membatasi diri pada salah satu bidang
kajian. Oleh sebab
itu seseorang yang memperdalam ilmu-ilmu tertentu disebut sebagai spesialis. Dari sudut pandang filsafat, ilmu
lebih khusus dibandingkan dengan pengetahuan.
Ilmu pengetahuan (sains) adalah
pengetahuan tentang gejala alam yang diperoleh melalui proses yang disebut
metode ilmiah. Sedang teknologi adalah pengetahuan dan ketrampilan yang
merupakan penerapan ilmu pengetahuan dalam kehidupan manusia sehari-hari.
Dalam
pemikiran sekuler, sains mempunyai tiga karakteristik, yaitu obyektif, netral
dan bebas nilai, sedangkan dalam pemikiran Islam, sain tidak boleh bebas nilai,
baik nilai lokal maupun nilai universal.
Ilmu
pengetahuan dan teknologi merupakan dua sosok yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Ilmu adalah sumber teknologi yang mampu memberikan kemungkinan munculnya berbagai penemuan rekayasa dan
ide-ide. Adapun teknologi adalah terapan atau aplikasi dari ilmu yang dapat ditunjukkan dalam hasil nyata yang lebih canggih dan dapat mendorong
manusia untuk berkembang lebih maju lagi. Sebagai umat
Islam kita harus menyadari bahwa dasar-dasar filosofis untuk mengembangkan ilmu
dan teknologi itu bisa dikaji dan digali dalam Alquran sebab kitab suci ini
banyak mengupas keterangan-keterangan mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi.
Hal yang
perlu diperhatikan dalam penerapan IPTEK untuk menekan dampaknya seminimal
mungkin antara lain:
1.
Menjaga keserasian dan keseimbangan
dengan lingkungan setempat.
2.
Teknologi yang akan diterapkan
hendaknya betul-betul dapat mencegah timbulnya permasalahan di tempat itu.
3.
Memanfaatkan seoptimal mungkin
segala sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada.
Dengan
perkembangan dan kemajuan zaman dengan sendirinya pemanfaatan dan penguatan
IPTEK mutlak diperlukan untuk mencapaikesejahteraan bangsa. Visi dan Misi IPTEK
dirumuskan sebagai paduan untuk mengoptimalkan setiap sumber daya IPTEK yang
dimiliki oleh bangsa Indonesia. Selain itu pula perkembangan IPTEK di berbagai
bidang di tengah perkembangan zaman yang semakin pesat semestinya dapat
meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia di tengah bermunculannya dampak negatif dari adanya
perkembangan IPTEK, sehingga diperlukan pemikiran yang serius dan mantap dalam
menghadapi permasalahan dalam penemuan-penemuan baru tersebut.
Pengetahuan yang dimiliki manusia ada dua jenis, yaitu:
1.
Dari luar manusia, ialah wahyu, yang hanya diyakini bagi merekayang beriman
kepada Allah SWT. Ilmu dari wahyu diterima dengan yakin, sifatnya mutlak.
2.
Dari dalam diri manusia, dibagi dalam tiga kategori : pengetahuan,ilmu
pengetahuan, dan filsafat. Ilmu dari manusia diterima dengan kritis.
Dalam Al-Qur’an, ilmu digunakan
dalamarti proses pencapaian pengetahuan dan obyek pengetahuan sehingga memperoleh
kejelasan. Dalam kajian filsafat, setiap ilmu membatasi diri padasalah satu
bidang kajian. Sebab itu
seseorang yang memperdalam ilmu tertentu
disebut sebagai spesialis, sedangkan orang yang banyak tahu tetapi tidak mendalam disebut generalis. Istilah teknologi merupakan produk
ilmu pengetahuan. Dalam
sudutpandang budaya, teknologi merupakan salah satu unsur budaya sebagai hasil penerapan praktis dari ilmu pengetahuan. Meskipun pada dasarnya teknologi juga memiliki karakteristik
obyektif dan netral.
Dalam pemikiran Islam, ada dua sumber ilmu yaitu akal dan
wahyu. Keduanya
tidak boleh dipertentangkan. Manusia
diberi kebebasan dalam mengembangkan
akal budinya berdasarkan tuntunan Al-Qur’an dan sunnahrasul. Atas dasar itu, ilmu
dalam pemikiran Islam ada yang bersifat abadi, tingkat
kebenarannya bersifat mutlak, karenabersumber dari Allah.
2.1.2 Definisi Seni
Seni berasal dari kata sani (Sanskerta) yang berarti
pemujaan, persembahan,
dan pelayanan. Kata
tersebut berkaitan erat dengan upacara keagamaan yang disebut kesenian. Menurut
Padmapusphita, kata seni berasal dari bahasa Belanda genie dalam bahasa Latin
disebut genius, artinya kemampuan luar biasa yang dibawa sejak lahir. Seiring
dengan perkembangan waktu, banyak definisi seni diungkapkan oleh beberapa ahli. Berikut diuraikan beberapa definisi
seni menurut para ahli.
·
Everyman Encyklopedia
Menurut Everyman Encyklopedia, seni
adalah segala sesuatu yang dilakukan orang, bukan atas dorongan kebutuhan
pokoknya, melainkan karena kehendak kemewahan, kenikmatan, ataupun kebutuhan
spiritual.
·
Ensiklopedi Indonesia
Di dalam Ensiklopedia Indonesia
dinyatakan bahwa seni merupakan ciptaan segala hal karena keindahannya orang
senang melihat atau mendengarkannya.
·
Ki Hajar Dewantara
Ki Hajar Dewantara berpendapat, seni
adalah perbuatan manusia yang timbul dari hidupnya, perasaan, dan bersifat
indah sehingga dapat menggetarkan jiwa perasaan manusia.
· Akhdiat
Karta Miharja
Akhdiat Karta Miharja berpendapat,
seni adalah kegiatan rohani manusia yang merefleksikan kenyataan dalam suatu
karya, bentuk, dan isinya mempunyai daya untuk membangkitkan pengalaman
tertentu dalam alam rohani.
·
Drs. Sudarmaji
Drs. Sudarmaji berpendapat, seni
adalah segala manifestasi batin dan pengalaman estetis dengan menggunakan media
garis, bidang, warna, tekstur, volume, dan gelap terang.
Dari beberapa pendapat di atas dapat
disimpulkan bahwa seni merupakan hasil aktivitas batin yang direfleksikan dalam
bentuk karya yang dapat membangkitkan perasaan orang lain. Dalam pengertian ini
yang termasuk seni adalah kegiatan yang menghasilkan karya indah. Definisi umum seni adalah segala
macam keindahan yang diciptakan oleh manusia.
Pandangan Islam tentang seni. Seni merupakan ekspresi keindahan. Dan keindahan menjadi salah satu
sifat yang dilekatkan Allah pada penciptaan jagat raya ini.
Maka manusia menyukai kesenian
sebagai representasi dari fitrahnya mencintai keindahan. Dan tak bisa dipisahkan lagi antara
kesenian dengan kehidupan manusia. Namun bagaimana dengan fenomena sekarang
yang ternyata dalam kehidupan sehari-hari nyanyian-nyanyian cinta ataupun
gambar-gambar seronok yang diklaim
sebagai seni oleh sebagian orang semakin marak menjadi konsumsi orang-orang
bahkan anak-anak.
2.2 Paradigma
Hubungan Agama dan IPTEK
Perkembangan iptek, adalah hasil dari segala langkah dan
pemikiran untuk memperluas, memperdalam, dan mengembangkan iptek. Agama yang
dimaksud di sini, adalah agama Islam, yaitu agama yang diturunkan Allah SWT
kepada Nabi Muhammad Saw, untuk mengatur hubungan manusia dengan Penciptanya
(dengan aqidah dan aturan ibadah), hubungan manusia dengan dirinya sendiri
(dengan aturan akhlak, makanan, dan pakaian), dan hubungan manusia dengan
manusia lainnya (dengan aturan mu’amalah dan uqubat/sistem pidana)
Secara garis besar, berdasarkan
tinjauan ideologi yang mendasari hubungan keduanya, terdapat 3 (tiga) jenis paradigma :
Ø Pertama,
paradagima sekuler, yaitu paradigma yang memandang
agama dan iptek adalah terpisah satu sama lain. Sebab, dalam ideologi
sekularisme Barat, agama telah dipisahkan dari kehidupan agama tidak dinafikan
eksistensinya, tapi hanya dibatasi perannya dalam hubungan pribadi manusia
dengan tuhannya.
Ø Kedua,
paradigma sosialis, yaitu
paradigma dari ideologi sosialisme yang menafikan eksistensi agama sama sekali.
Agama itu tidak ada, tidak ada hubungan dan kaitan apa pun dengan IPTEK. IPTEK
bisa berjalan secara independen dan lepas secara total dari agama. Paradigma
ini mirip dengan paradigma sekuler di atas, tapi lebih ekstrem. Dalam paradigma sekuler, agama
berfungsi secara sekularistik, yaitu tidak dinafikan keberadaannya, tapi hanya
dibatasi perannya dalam hubungan vertikal manusia-tuhan.
Ø Ketiga,
paradigma Islam, yaitu paradigma yang memandang
bahwa agama adalah dasar dan pengatur kehidupan. Aqidah Islam menjadi basis dari segala ilmu pengetahuan.
Aqidah Islam yang terwujud dalam apa-apa yang ada dalam al-Qur`an dan
al-Hadits-- menjadi qaidah fikriyah (landasan pemikiran), yaitu suatu asas yang
di atasnya dibangun seluruh bangunan pemikiran dan ilmu pengetahuan manusia.
Paradigma ini memerintahkan manusia untuk membangun segala pemikirannya
berdasarkan Aqidah Islam, bukan lepas dari aqidah itu. Ini bisa kita pahami
dari ayat yang pertama kali turun:
Itulah hasil dan prestasi cemerlang
dari paradigma Islam ini yang dapat dilihat pada masa kejayaan IPTEK Dunia
Islam antara tahun 700 M - 1400 M.
Pada masa inilah dikenal nama-nama seperti :
1. Jabir bin Hayyan (w. 721) sebagai ahli
kimia termasyhur,
2. Al-Khawarizmi (w. 780) sebagai ahli
matematika dan astronomi,
3. Al-Battani (w. 858) sebagai ahli
astronomi dan matematika,
4. Al-Razi (w. 884) sebagai pakar
kedokteran, ophtalmologi, dan kimia,
5. Tsabit bin Qurrah (w. 908) sebagai ahli
kedokteran dan teknik. DLL
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perkembangan iptek dan seni, adalah hasil dari segala
langkah dan pemikiran untuk memperluas, memperdalam, dan mengembangkan iptek
dan seni.Dari uraian di atas dapat dipahami, bahwa peran Islam yang utama dalam
perkembangan iptek dan seni setidaknya ada 2 (dua).Pertama, menjadikan Aqidah
Islam sebagai paradigma pemikiran dan ilmu pengetahuan.Kedua, menjadikan
syariah Islam sebagai standar penggunaan iptek dan seni.Jadi, syariah
Islam-lah, bukannya standar manfaat (utilitarianisme), yang seharusnya
dijadikan tolok ukur umat Islam dalam mengaplikasikan iptek dan seni.
Untuk itu setiap muslim harus bisa
memanfaatkan alam yang ada untuk perkembangan iptek dan seni, tetapi harus
tetap menjaga dan tidak merusak yang ada. Yaitu dengan cara mencari ilmu dan
mengamalkanya dan tetap berpegang teguh pada syari’at Islam.
3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan para pembaca memahami
bagaimana sebenarnya paradigma islam itu dalam menyaikapi Ilmu pengetahuan,
Teknologi dan seni tersebut. Selain itu, para pembaca juga diharapkan mampu
memahami bagaimana integrasi Imtaq (Iman dan Taqwa) dalam Iptek dan seni
tersebut.
Karena semakin berkembangnya zaman, keberadaan Iptek dan
seni sangat berpengaruh terhadap kepribadian hidup manusia. Untuk itu
diperlukan pegangan yang berfungsi sebagai pengendali akan adanya
perubahan-perubahan tersebut.
Akan tetapi makalah kami masih jauh dari sempurna sehingga
kritik dan saran dari pembaca sangat kami butuhkan guna pembuatan makalah kami
berikutnya yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.numpuktugas.blogspot.com
http://www.tugaskita.ml
http://www.tugaskita.ml/search/label/Kewirausahaa
TUGAS MAKALAH AGAMA ISLAM UNIVERSITAS ANDI DJEMMA
Reviewed by https://numpuktugas.blogspot.com/
on
September 18, 2014
Rating:
No comments:
Post a Comment