APPAS - USAHA ES BUAH STAND KIKI 07



BAGIAN I
STUDI KASUS
1.1.       Latar Belakang Usaha
Usaha Es buah stand Kiki 07 adalah milik Ibu Kristanti yang bergerak di bidang wirausaha, dimana usaha ini digeluti sudah enam tahun yang berawal dari ikut-ikutan membuat usaha es buah yang beralamatkan di kelurahan salubulo, kecamatan wara utara kota palopo sulawesi selatan.
Salah satu tujuan dalam usaha ini adalah menigkatkan pelayanan yang prima terhadap pelanggan dan membuka cabang baru agar bisa berkembang, dalam hal ini juga dapat mempekerjakan tenaga kerja yang terampil dan mengurangi tingkat pengangguran yang ada di kota palopo. Dapat dibuktikan bahwa usaha ini sudah berjalan sekitar enam tahun dan mengalami peningkatan yang relatif memuaskan, hal itu juga usaha ini tidak memperhatikan berapa jumlah yang di dapatkan akan tetapi bagaimana cara mempertahanakan pelanggan dengan tidak merubah cita rasa yang dimilki. Perlu kita ketahui pesaing di dunia usaha ini sangat padat akan tetapi usaha ini dapat berkompetisi dan bersaing di dunia kewirausahaan.
1.2.        Struktur Oraganisasi
Dalam stuktur organisasi usaha rumah tangga ini dalam mewujudkan kemajuan bagi usaha, fungsi dari struktur organisasi ini yaitu agar supaya pembagian dan wewenang masing-masing mengerti dimana dia ditempatkan dan apa yang ia akan kerjakan. Adapun pembagian tugas dan wewenang dari setiap posisi tersebut yaitu, pemilik bertanggung jawab penuh dalam kemajuan dan perkembangan usaha tersebut sedangkan karyawan sendiri selaku membantu dalam tahap penjualan bukan dalam tahap pengolahannya.
a.    Pemilik Usaha
1.    Bertanggung jawab penuh terhadap pengusaha
2.    Membuat strategi pengusaha
3.    Membuat rencana kerja dalam menunjang visi dan misi yang telah menjadi ketetapan.
4.    Menetapkan  tugas,  serta tanggung  jawab,  dan  wewenang  dari  karyawan yang dipekerjakan.
5.    Mengatasi permasalahan yang muncul dalam perusahaan usaha
b.    Karyawan
1.    menjual dan mempromosikan hasil usaha Es buah stand Kiki 07
1.3.       Visi dan Misi
Adapun visi misi dari usaha rumah tangga Es buah stand Kiki 07 milik Ibu kristanti yaitu sebagai berikut :
a.    Visi
Usaha es buah stand kiki 07 mempunyai visi menjadikan usaha lebih baik dan maju ke depannya.
b.    Misi
            Misi usaha Es buah stand Kiki 07 Ibu Tistanti, yaitu :
1.    Menciptakan lapangan kerja baru untuk mempekerjakan masyarakat sekitar.
2.    Membuka cabang es buah agar lebih berkembang kedepannya.


BAGIAN DUA
ANALISIS POSISI DAN KINERJA AGROSISTEM
2.1       Analisis Posisi Sumber Daya Usaha
Agrosistem sebagai struktur atau organisasi sumberdaya terdiri dari beberapa dimensi dan jenis sumberdaya. Dalam suatu agrosistem baik pada agroindustri tertentu, harus dapat mengalokasikan sejumlah sumberdaya yang memberikan input dan menghasilkan output yang menguntungkan secara berkesinambungan.
Posisi usaha adalah kekuatan sumberdaya yang dimiliki oleh suatu usaha. Analisis mengenai sumberdaya dari suatu usaha yang akan datang atau telah dilakukan dengan cara memperkirakan segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk dapat mendukung usaha.
Sumberdaya merupakan input yang terlibat dalam proses suatu sistem, dimana dari input tersebut diharapkan dapat menghasilkan output yang dapat memberikan keuntungan. Sumberdaya dapat dinilai terdiri sumberdaya lahan dan bangunan, sumberdaya manusia, sumberdaya peralatan dan sumberdaya finansial.
Analisis posisi adalah analisis mengenai kondisi atau keadaan dari sumberdaya-sumberdaya yang dimiliki oleh pengusaha atau agrosistem kasus. Perusahaan atau agrosistem sebagai suatu struktur atau organisasi sumberdaya terdiri dari beberapa dimensi dan jenis sumberdaya. Sumberdaya tersebut dapat berupa sumberdaya lahan, bangunan, peralatan, manusia dan sumberdaya finansial.



2.1.1   Sumberdaya Lahan dan Bangunan
Sumberdaya lahan adalah segala sesuatu yang bisa memberikan manfaat dari bentang alam (lanscape) yang fisik yang meliputi pengertian lingkungan fisik seperti tanah, iklim, topografi/relief, hidrologi dan vegetasi alami (natural vegetation) dimana secara potensial akan berpengaruh terhadap penggunaan lahan .
Sumberdaya lahan dan bangunan merupakan sumberdaya yang penting dalam suatu perusahaan mengingat lahan dan bangunan merupakan tempat. dilakukannya kegiatan-kegiatan dalam perusahaan. Selain itu, sumberdaya lahan dan bangunan juga merupakan harta tetap yang sewaktu-waktu dapat dipergunakan.
Untuk lahan dan tempat usaha Es buah stand Kiki 07 itu sangatlah strategis serta dekat dari kota dan keramaian, meskipun itu lahan bukan milik pribadi mereka berani untuk menentukan lokasi tersebut sebagai tempat usaha, dan mereka menyewa dan membayar tempat tersebut seratus ribu per bulannya. Untuk luas lahan yang digunakan sebagai tempat usaha Es buah stand Kiki 07 sekitar panjang 15 m dan lebar 8 m
2.1.2   Sumberdaya Peralatan
Peralatan adalah segala keperluan yang digunakan manusia untuk mengubah alam sekitarnya, atau suatu alat atau tempat untuk mendukung berjalannya pekerjaan. Dan pada umumnya lebih tahan lama dibanding dengan perlengkapantermasuk dirinya sendiri dan orang lain dengan menciptakan alat-alat sebagai sarana dan prasarana. Oleh karena itu, peralatan merupakan hasil dari teknologi yang diciptakan manusia untuk membuat sesuatu, memakai dan memeliharanya untuk menopang kebutuhan hidup manusia tersebut.
Sumberdaya peralatan merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk memperlancar kegiatan dalam menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. Keberhasilan perusahaan ditentukan oleh keseluruhan komponen yang berkaitan dengan keberadaan   perusahaan   baik  yang mempunyai kedudukan di dalam perusahaan maupun diluar perusahaan. Faktor yang berkaitan langsung dengan keberhasilan perusahaan adalah tenaga kerja, sarana dan peralatan serta faktor manajemen yang dapat mendorong terciptanya produktivitas usaha.
Setiap peralatan yang digunakan pasti akan mengalami penyusutan sepanjang tahun dan nilainya akan berkurang sesuai dengan umur alat tersebut. Menghitung nilai penyusutan dapat dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus, yaitu besarnya nilai penyusutan sama dengan nilai atau harga barang dikali   dengan    persentase penyusutan (amortisasi), sedangkan persentase penyusutan (amortisasi) dapat dihitung dengan membagi 100% dengan perkiraan masa produktif suatu barang.
Sumberdaya peralatan yang dimilki oleh Es buah Stand Kiki07 pada proses produksi  yaitu :
1.    Gerobak berfungsi sebagai tempat usaha
2.    Lampu berfungsi sebagai penerangan
3.    Bak air berfungsi sebagai tempat menyimpan air untuk mencuci peralatan sperti gelas dan sendok.
4.    Ember berfungsi sebagai alat mengangkut Air dari sumur
5.    Pisau berfungsi untuk memotong bahan makanan
6.    Termos Jumbo berfungsi untuk tempat penyimpanan Es batu
7.    Gelas berfungsi sebagai tempat es buah yang sudah dibuat untuk dihidangkan ke pembeli atau konsumen.
2.2.1   Kinerja Proses
2.2.1.1     Proses Pengadaan Bahan Baku
      Bahan baku merupakan faktor produksi yang sangat penting untuk melakukan suatu proses produksi dalam suatu usaha es buah , karena merupakan sumber bahan pokok untuk diproses menjadi suatu produk yang bermutu. Mutu produk akhir sangat ditentukan oleh mutu bahan baku yang digunakan dalam proses produksi. Pengadaan bahan baku harus dilakukan terus menurus agar bahan baku selalu tersedia pada saat dibutuhkan. Kriteria bahan baku yaitu dilihat dari fungsinya adalah jika tanpa bahan ini, produksi tidak akan jadi atau tidak akan berfungsi sama sekali.
Pemenuhan kebutuhan bahan baku usaha es buah ini didapatkan dari orderan langsung dari sukamaju seperti buah semangka, dari lamasi untuk buah Melon, dari Selatan Untuk buah Kelapa muda dan Pepaya, serta buah yang lainnya atau bahan baku lainnya di beli dari pasar. Mengenai susu untuk pembuatan es buah ini memang sudah ada kampas yang datang untuk menawarkan.
Untuk proses pengadaan bahan baku es buah ini terkadang pengepul datang dua sampai tiga kali dalam satu minggu disesuaikan dengan kondisi bahan baku dan pesanan.



2.2.1.2      Proses Produksi
       Proses diartikan sebagai suatu cara, metode dan teknik bagaimana sesungguhnya sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada diubah untuk memperoleh suatu hasil. Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan barang atau jasa. proses produksi merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan faktor-faktor yang ada seperti tenaga kerja, mesin, bahan baku dan dana agar lebih bermanfaat bagi kebutuhan manusia .
Proses produksi dapat diartikan sebagai suatu cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumberdaya yang ada.
Untuk proses produksi es buah ini penyediaan bahan baku kebanyakan diolah di tempat usaha, seperti buah dan yang lainnya, untuk produksi dirumah hanya gula merah dicairkan dengan santan Kelapa.
2.2.1.3.    Proses Pemasaran
      Pemasaran adalah suatu proses social dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak lain (Kotler, 1997).
Proses pemasaran merupakan kegiatan kelanjutan dari proses produksi. Kegiatan pemasaran bertujuan agar dana yang telah diinvestaskan dalam kegiatan produksi dapat diperoleh kembali dengan mendapatkan sejumlah dana dari hasil penjualan sebagai imbalan investasi yang dilakukan selama ini.
Untuk kegiatan pemasaran es buah adalah penjual menawari langsung kepada pengunjung yang datang di tempat tersebut, apalagi di tempat tersebut banyak juga pengusaha es buah, jadi kecepatan dan cara merayu pengunjung itu sangat dibutuhkan dalam usaha es buah ini. Dengan demikian es buah stand kiki ini juga menerima pesanan dalam partai banyak maupun sedikit.
Untuk penilaian produk ini yaitu dengan mendapatkan pelanggan pertama otomatis mereka akan menjadi pelanggan setia kita bahkan mereka juga mempromosikan kepada teman atau keluarganya untuk membeli di tempat itu. Dari segi rasa tidak akan berubah walaupun bahan baku naik, itu pula menjadi trik dalam usaha es buah stand kiki ini.
Salah satu dari variabel yang dapat dikontrol oleh perusahaan adalah bauran pemasaran (marketing mix), yaitu kombinasi dari berbagai variabel pemasaran yang dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan dalam penjualan, sehingga akan dicapai volume penjualan dengan biaya yang memungkinkannya mencapai tingkat laba yang diinginkan.
Secara garis besar keempat variabel tersebut dapat dijelaskan melalui penjelasan masing-masing sebagai berikut :
1.    Produk (Product)
Produk dimaksudkan sebagai segala sesuatu yang berwujud yang ditawarkan oleh perusahaan kepada konsumen untuk diperhatikan, dibeli, dipakai dan untuk dikonsumsi.
Produk merupakan salah satu unsur terpenting yang dapat dikendalikan oleh manajer pemasaran dan dalam banyak hal, merupakan alat yang efektif untuk mencapai suatu sasaran dan tujuan perusahaan. Jadi, perusahaan dapat memenuhi berbagai kebutuhan konsumen dan dapat menentukan berapa banyak produk yang harus diproduksi. Produk itu dapat diubah dengan berbagai cara untuk mencapai sasaran perusahaan yaitu perubahan warna, bentuk dan lain sebagainya.
2.    Harga (Price)
Harga merupakan sejumlah uang yang harus dibayar oleh konsumen untuk mendapatkan produk tersebut. Harga memegang peranan penting dalam kegiatan pemasaran, karena merupakan faktor penentu dari permintaan pasar untuk produk tersebut. Dengan demikian, harga suatu produk dapat mempengaruhi posisi persaingan dan cakupan pasar, serta program pemasaran pada suatu perusahaan.
Harga merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya) yang ditentukan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan barang atau jasa.
3.    Tempat atau Distribusi (Place)
Tempat berarti kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi konsumen sasaran. Tempat sangat berkaitan erat dengan distribusi. Distribusi menunjukkan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan agar produk dapat diperoleh dan tersedia bagi konsumen sasaran.
Pada umumnya setiap perantara yang melakukan usaha menyalurkan barang atau jasa kepada konsumen atau pemakai akhir membentuk suatu tingkatan saluran, sehingga baik produsen maupun konsumen atau pemakai akhir merupakan bagian dari setiap saluran.
Keputusan penentuan lokasi dan saluran yang digunakan untuk memberikan jasa kepada pelanggan melibatkan pemikiran tentang bagaimana cara mengirimkan atau menyampaikan jasa kepada pelanggan dan dimana hal tersebut akan dilakukan. Ini harus dipertimbangkan karena dalam bidang jasa sering kali tidak dapat ditentukan tempat dimana akan diproduksi dan dikonsumsi pada saat bersamaan.
Saluran distribusi dapat dilihat sebagai kumpulan organisasi yang saling bergantungan satu sama lainnya yang terlibat dalam proses penyediaan sebuah produk/pelayanan untuk digunakan atau dikonsumsi. Penyampaian dalam perusahaan jasa harus dapat mencari agen dan lokasi untuk menjangkau populasi yang tersebar luas. Sebagai salah satu variabel marketing mix, place / distribusi mempunyai peranan yang sangat penting dalam membantu perusahaan memastikan produknya, karena tujuan dari distribusi adalah menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen pada waktu dan tempat yang tepat.
4.    Promosi (Promotion)
Promosi merupakan salah satu variabel dalam marketing mix yang sangat perlu dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan barang dan jasanya. Dengan promosi, perusahaan dapat menyampaikan informasi kepada konsumen berupa pengetahuan tentang produk yang meliputi keunggulan dan kekurangan dari produk tersebut dibandingkan dengan produk pesaing sehingga mereka tertarik untuk melakukan pembelian.


Menurut Philip Kotler promotion tools didefinisikan sebagai berikut :
1.    Advertising (Periklanan) Suatu promosi barang atau jasa yang sifatnya non personal dilakukan oleh sponsor yang diketahui.
2.    Personal selling (Penjualan perorangan) Penjualan perorangan yang dilakukan oleh para wiraniaga yang mencoba dan membujuk untuk melakukan penjualan sekaligus.
3.    Sales promotion (Promosi penjualan) Suatu kegiatan yang dimaksud untuk membantu mendapatkan konsumen yang bersedia membeli produk atau jasa suatu perusahaan.
4.    Public relation (Publisitas) Suatu kegiatan pengiklanan secara tidak langsung dimana produk atau jasa suatu perusahaan disebarluaskan oleh media komunikasi.
Promosi adalah kegiatan pemasaran yang sangat penting bagi perusahaan untuk memperkenalkan produknya kepada konsumen, sedangkan distribusi merupakan proses pendistribusian produk dan jasa yang sesuai dan terorganisir sehingga terjadi keefektifan penjualan (Rizal, 2008).
Promosi yang dilakukan oleh usaha es buah stand kiki hanya dengan tatap muka langsung kepada pengunjung atau pembeli di tempat usaha. Dimana penjual tatap muka  dengan para calon pembeli.  Dengan adanya kontak langsung ini diharapkan terciptanya hubungan atau interaksi yang baik antara perusahaan dengan pembelinya. Dari adanya transaksi tatap muka ini diharapkan pembeli datang lagi dan menjadi penyambung lidah ke keluarga atau ke teman-temannya.


2.2.2.   Kinerja Hasil
2.2.2.1.   Analisis Biaya
     Menurut Harnanto (1992), biaya adalah sebagai berikut: Beban (expenses) adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkui pembagian kepada penanam modal. Dalam arti luas, biaya (cost) adalah jumlah uang yang dinyatakan dan sumber-sumber (ekonomi) yang dikorbankan terjadi dan akan terjadi untuk rnendapatkan sesuatu atau mencapai tujuan tertentu. Sedangkan menurut lAl/SAK (1994), pengertian biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu, sehingga biaya dalam arti luas diartikan sebagai pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva.
Biaya memegang peranan penting dalam mengembangkan suatu usaha. Besarnya biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang dan jasa akan menentukan besar kecilnya harga dari produk yang dihasilkan. Analisis biaya bertujuan untuk melihat berapa besarnya biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam periode tertentu.  
Keberhasilan suatu perusahaan dinilai dari jumlah pendapatan yang diperoleh dalam jangka waktu tertentu. Pendapatan dalam pengertian umum adalah hasil produksi dalam bentuk materi dan dapat kembali digunakan untuk memenuhi kebutuhan akan sarana dan prasaana produksi. Pada umumnya biaya yang dikeluarkan dalam setiap usaha terbagi dua yaitu biaya tetap (fixed cost) dan biaya tetap (variabel cost).

1.    Biaya Tetap (fixed cost)
Biaya tetap atau fixed cost adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan yang sifatnya tidak terpengaruh terhadap besar kecilnya jumlah produksi. Biaya tetap merupakan biaya yang sifatnya tidak terpengaruh oleh besarnya produksi, terdiri dari pajak, penyusutan alat, bunga pinjaman, sewa tanah, dan lain-lain.
Biaya tetap memiliki karakteristik sebagai berikut:
a.    Biaya yang jumlah totalnya tetap konstan tidak dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan atau aktivitas sampai dengan tingkatan tertentu.
b.    Pada biaya tetap, biaya satuan (unit cost) akan berubah berbanding terbalik dengan perubahan volume kegiatan, semakin tinggi volume kegiatan semakin rendah biaya satuan, semakin rendah volume kegiatan semakin tinggi biaya satuan.
c.     Biaya Variabel (variabel cost)
Biaya variabel atau variabel cost adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan yang berubah-ubah dan berpengaruh terhadap besar kecilnya jumlah produksi.
Biaya variabel memiliki karakteristik sebagai berikut:
2.    Biaya yang jumlah totalnya akan berubah secara sebanding
(proportional) dengan perubahan volume kegiatan, semakin besar
volume kegiatan semakin tinggi jumlah total biaya variabel, semakin
rendah volume kegiatan semakin rendah jumlah total biaya variabel.
3.    Pada biaya variabel, biaya satuan tidak dipengaruhi oleh perubahan
volume kegiatan, jadi biaya satuan konstan.

2.2.2.2. Analisis Pendapatan 
Pendapatan dalam pengertian umum adalah hasil produksi yang diperoleh dalam bentuk materi dan dapat dibelanjakan kembali guna memenuhi akan sarana produksi  dan kebutuhan  lainnya. Pada umumnya
pendapatan ini diperoleh dari hasil penjualan produk. Pendapatan adalah keuntungan atau hasil bersih yang diperoleh petani dari hasil produksinya (Daniel, 2004).
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (1999) menyebutkan bahwa pendapatan adalah: “Arus masuk bruto dari manfaat ekonomiyang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama satu periode, bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal”.
Bila barang atau jasa dipertukarkan untuk barang atau jasa dengan sifat nilai yang sama maka pertukaran tidak dianggap sebagai transaksi yang mengakibatkan pendapatan. Dan bila barang dijual atau jasa diberikan untuk dipertukarkan dengan barang dan jasa yang tidak serupa pertukaran tersebut dianggap sebagai transaksi yang mengakibatkan pendapatan. Pendapatan tersebut diukur pada nilai wajar dari barang atau jasa yang diserahkan, disesuaikan dengan jumlah kas atau setara kas yang ditransfer (Anonim 8, 2009).
Potensi yang dimiliki oleh perusahaan sehingga dapat terus beroperasi. Potensi yang dimiliki oleh perusahaan sehingga dapat terus produktif adalah konsistensi terhadap mutu produk sirup markisa yang dihasilkan. Sehingga menumbuhkan brand image yang baik di mata konsumen, dimana adanya kepercayaan konsumen terhadap mutu produk yang dihasilkan oleh perusahaan mengakibatkan timbulnya mangsa pasar tersendiri bagi produk sirup markisa yang ditawarkan. Untuk menghasilkan produk yang berkualitas dibutuhkan tenaga kerja yang berpengalaman, sehingga dibutuhkan proses pendidikan dan pelatihan untuk menunjang upaya  peningkatan mutu perusahaan.
2.2.3.   Aspek Dampak Lingkungan
             Suatu dampak adalah setiap perubahan yang terjadi dalam lingkungan akibat adanya aktivitas manusia. Dalam peraturan pemerintah diartikan sebagai perubahan lingkungan. Dampak adalah perbedaan antara kondisi lingkungan yang diperkirakan aka nada tanpa adanya pembangunan (Sumarwanto, 2001).
            Pengendalian dampak lingkungan merupakan hal yang harus diperhatikan dari suatu agrosistrem. Agrosistem yang baik akan selalu memperhatikan lingkungan yang berada disekitar agrosistem itu. Untuk dampak lingkungan usaha es buah stand Kiki itu tidak berdampak ke masyarakat yang ada di sekitar tempat usaha tersebut, karena sampah-sampah yang ada di tempat usaha tersebut selalu di angkut setiap 2 kali dalam satu hari yaitu pagi dan sore hari.
2.2.4.   Peta Kinerja Agrosistem
Peta penampilan kinerja agrosistem dimaksudkan untuk memberikan gambaran pengalokasian sumberdaya yang dimiliki oleh perusahaan ke berbagai sub system usaha agrosistem. Disamping itu peta penampakan kinerja agrosistem juga dapat memberikan deskripsi tentang arus uang, barang dan jasa serta informasi di lingkungan perusahaan agrosistem baik antara perusahaan agrosistem degan pihak-pihak luar maupun sebaliknya.


BAGIAN TIGA
FOKUS KAJIAN
3.1  Karakteristik Es Buah
Es Buah merupakan salah satu jenis minuman jajanan yang disukai oleh anak-anak Sekolah Dasar, remaja maupun orang tua. Es Buah memiliki bermacam-macam warna dan rasa, ada yang rasa lemon, DHT, Marjan DLL. Minuman ini terbuat dari buah dan sirup yang kemudian dicampur dengan buah segar dan air Es (Anonim, 2005).
Es Buah menggunakan bermacam-macam buah yang segar, dari contoh yang diperiksa dapat mencapai lebih dari 50% ternyata menggunakan buah yang segar. (PAU, 1986).
3.2.        Agribisnis Peternakan di Perkotaan            
Tersedianya fasilitas lapangan menyebabkan penjualan terhadap pasar yang semula hanya di depan rumah, dewasa ini juga secara relatif telah berpindah di lapangan kodim pinggir jalan. Selanjutnya, makin intensifnya kegiatan penjualan makin mendorong perkembangan asokan gizi dalam es buah.
3.3.        Fungsi-Fungsi Pemasaran
Fungsi tataniaga meliputi fungsi pertukaran, fungsi fisik, dan fungsi fasilitas, masing-masing fungsi terdiri dari beberapa sub fungsi. Fungsi pertukaran terdiri dari sub fungsi pembelian, penjualan, dan penetapan harga; fungsi fisik terdiri dari sub fungsi transportasi dan penanganan, penyimpanan, pengolahan dan pengepakan, grading dan standardisasi; dan fungsi fasilitas terdiri dari sub fungsi pembiayaan dan penanggungan resiko, berita dan informasi pasar, pengembangan pasar dan penelitian pasar (Napitupulu, 1986).
3.4.  Pemasaran
Menurut Kotler dan Amstrong (1994) pemasaran merupakan suatu proses social dan manajerial dengan mana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka inginkan dengan cara menciptakan dan mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain.



BAGIAN EMPAT
ANALISIS MASALAH PENGEMBANGAN AGROSISTEM
Analisis masalah pengembangan agrosystem merupakan suatu rangkaiaan kegiatan analisis yang bertujuan untuk mengenalai, mengurangi, dan menganalisis permasalahan yang di tentukan agrosistem kasus serta mengetahui hubungan antara sebap akibat antara masalah.
Masalah adalah situasi yang memerlukan seseorang bertindak sepenuhnya atau sebagian sebagai tanggu jawab. Persoalan yaitu masalah atau aspek tertentu yang di temukan pada agro system kasus dan memerlukan suatu tindakan perbaikan kendala yaitu suatu masalah yang tidak dapat di lakukan suatu tindakan kegiatanperbaikan namun dapat di berikan  perlakuan tertentu untuk mengurangi akibat yang akan di timbulkan.
Indentifikasi masalah. Mengenal masalah, dan menganalisis masalah yang ada maka kita dapat melihat situasi dalam agrosistem kasus yang memerlukan di ambilnya suatu tindakan . bagian ini membahas tentang analisis masalah dalam usaha pengembangan suatu agrosistem di bagi dalam tiga sub bagian yaitu penetapan posisi penilaian, identifikasi masalah dan hubungan akibat antara masalah ( strukturisasi masalah )
4.1.        Penetapan Posisi Penilaian
Tindakan mempersoalkan situasi yang kurang atau tidak mendukung kelancaran usaha selama itu bertujuan untuk memudahkan menemukan jenis persoalan yang di hadapi serta membutuhkan menemukan jenis persoalan yang di hadapi serta memudahkan menemukan alternatif pemecahannya. Penetapan posisi penilaian analisis ini sangat penting artinya mengingat yang di dekati dan diinterprestasi pada sudut pandang yang berbeda, dengan kata lain posisi penilaian memberikan kejelasan dari mana sisi mana persoalan akan di selesaikan.
Pada posisi penulisan dalam menetapkan penilaian adalah sebagai maneger pengusaha di mana penetapan posisi ini di dasarkan pada berbagai permasalahan terutama mengenai proses pemeliharaan guna meningkatkan produksi pengusaha. Pada situasi seperti ini penulis berusaha menghimpun seluruh aspirasi yang ada kemudian  disingkronkan terhadap situasi agrosistem yang bersangkutan kemudian penulis berupaya untuk menemukan beberapa alternatif penyelesaian.
4.1.1.   Identifikasi Masalah
Problematisasi merupakan upaya untuk mencari dan menemukan berbagai persoalan yang menghambat kegiatan usaha yang di jalani selama ini. Problematisasi ini dimulai degan mengidentipikasi masalah yang terjadi dalam pengusaha yang bertujuan untuk mengenai masalah itu yang di temukan  melalui pengumpulan data., kemudian masalah itu di buat dalam struktur untuk mencari hubungan sebab akibat antara masalah yang satu degan masalah yang lain. Sedangkan strukturisasi ini bertujuan untuk lebih memudahkan tindakan perbaikan yang akan di lakukan untuk mengatasi masalah itu.





Beberapa masalah yang timbul dalam perusahaan kasus di tuangkan dalam matriks masalah.
Table 1. Matriks masalah pada usaha Es Buah Stand Kiki 07, Kelurahan Salubulo, Kecamatan Wara Utara, Kota Palopo 2016.
No
Masalah
1
Tidak tersedianya priser atau pendingin
2
Tidak tersedianya alat untuk memproduksi es krim
3
Tidak tentunya bahan atau buah yang dibutuhkan untuk campuran es buah

Masalah utama
4
Kurangnya keuntungan yang di dapat

Akibat
5
Penjualan es buah tidak akan berkembang
Sumber  : Analisis Penulis 2016
4.1.2.   Struktur masalah
Setelah melakukan identifikasi dan pengalaman masalah pada pengusaha kasus maka dapat di tarik kesimpulan bahwa yang menjadi permasalahan utama adalah  produksi yang berkurang mempengaruhi proses pemasaran.
Struktur masalah dari pengusaha kasus yaitu  :
1.    Tidak tersedianya priser atau pendingin
Priser atau pendingin sangat diperlukan untuk mengawetkan buah yang sdah di produksi.
2.    Tidak tersedianya alat untuk memproduksi es krim
Es krim adalah campuran untuk es buah, jika tidak ada maka es buah tidak akan enak semestinya es buah.
3.    Tidak tentunya bahan atau buah yang dibutuhkan untuk campuran es buah
Bahan es buah yang bituhkan biasanya datang tidak tepat waktu.
4.    Kurangnya keuntungan yang didapat
Merupakan masalah utama yang ada dalam pengusaha dan merupakan inti dari permasalahan yang ada.
5.    Penjualan es buah tidak akan berkembang
Merupakan akibat dari masalah utama.




Untuk mengetahui lebih jelas hubungan sebab akibat antara masalah dapat dilihat pada struktur berikut:
Rectangle: Rounded Corners: AKIBATRectangle: Rounded Corners: PENJUALAN ES BUAH TIDAK AKAN BERKEMBANG
Rectangle: Rounded Corners: KURANGNYA KEUNTUNGAN YANG DI DAPAT



Rectangle: Rounded Corners: SEBAB
 
Rectangle: Rounded Corners: BUAH HASIL PRODUKSI TIDAK DAPAT DI AWETKAN ATAU DIDINGINKANRectangle: Rounded Corners: TIDAK TENTUNYA BAHAN ATAU BUAH YANG DIBUTUHKAN UNTUK CAMPURAN ES BUAHRectangle: Rounded Corners: TERBUANGNYA SISA HASIL PRODUKSIRectangle: Rounded Corners: BERTAMBAHNYA BIAYA PENGELUARANUNTUK PEMBELIAN ES KRIM PADA SETIAP KALI PENJUALAN
Rectangle: Rounded Corners: MENYEBABKAN KURANGNYA BUAH DALAM CAMPURAN ES BUAHRectangle: Rounded Corners: BERKURANGNYA MINAT PEMBELI

Rectangle: Rounded Corners: TIDAK TERSEDIANYA PRISER ATAU PENDINGIN
Rectangle: Rounded Corners: TIDAK TERSEDIANYA ALAT UNTUK MEMPRODUKSI ES KRIM



Gambar 1. Pohon Masalah ( hubungan sebab akibat ) pada usaha Es Buah Stand Kiki 07, Kelurahan Salubulo, Kecamatan Wara Utara, Kota Palopo 2016



BAGIAN LIMA
ANALISIS SASARAN PENGEMBANGAN AGROSISTEM
Perumusan analisis sasaran di dasarkan pada analisa yang menyentuh terhadap pengaruh factor-faktor lingkungan ekternal dan internal pengusaha. Lingkungan esternal pengusaha. Lingkungan eksternal yang setiap saat dapat berubah degan cepat sehingga melahirkan berbagai peluang dan ancaman baik datang dari pesaing utama maupun dari saing bisnis yang senantiasa merubah. ( Rangkutil F.,2001 )
Sasaran merupakan ukuran bagi suatu keputusan, yaitu suatu perincian kusus yang harus di capai dalam penetapan keputusan. Sasaran ini ditetapkan setelah kita menyatakan tujuan dari suatu keputusan menyetujui tingkatan yang harus dicapai, jadi sasaran dapat diartikan sebagai ukuran yang jelasmengenai ukuran yang igin dicapai, sebab degan hanya ukuran yang jelas kita dapat mengambil pilihan yang beralasan logis . hal tersebut dikerjakan sebelum membahas alternative tindakan yang perlu dilakukan.
Menurut Kepner dan Tragoe ( 1992 ), bahwa sasaran merupakan kriteria bagi keputusan. Sasaran di tetapkan setelah menetapkan tujuan dari keputusan dan menyetujui tindakan yang harus dicapai. Hal ini dikerjakan sebelum membahas alternatif.  Sasaran adalah ukuran yang jelas mengenai tujuan yang igin dicapai, sebab degan hanya ukuran yang jelas mengenai tujuan yang igin dicapai, sebap degan hanya ukuran yang jelas kita dapat mengambil pilihan yang beralasan.


5.1.       Penetapan Sasaran
Masalah masalah yang telah dipaparkan sebelum akan di positifkan untuk memperoleh sasaran yang ingin dicapai oleh pengusaha kasus. Sasaran yang ingin dicapai oleh pengusaha dapat dilihat pada table :
Table 2. Matriks masalah pada usaha Es Buah Stand Kiki 07, Kelurahan Salubulo, Kecamatan Wara Utara, Kota Palopo 2016.
No
Masalah
1
Tersedianya priser atau pendingin
2
Tersedianya alat untuk memproduksi es krim
3
Menentunya buah yang dibutuhkan untuk campuran es buah

Masalah utama
4
Keuntungan yang di dapat bertambah

Akibat
5
Penjualan es buah berkembang
Sumber  : Analisis Penulis 2016
5.2.       Strukturisasi sasaran
Setelah sasaran yang ingin dicapai, maka berikut akan dijelaskan mengenai hubungan antara tindakan sasaran yang dilaksanaan terhadap hasil dari sasaran tindakan tersebut.
Adapun hubungan tindakan sasaran di pengusaha kasus yaitu sebagai berikut :


1.    Tersedianya priser atau pendingin
Merupakan akar penyebab terjadinya masalah antaranya yaitu bertambahnya biaya alat pendingin
2.    Tersedianya alat untuk memproduksi es krim
Menyebabkan penyebab terjadinya masalah utama yaitu alat untuk produksi es krim tersedia.
3.    Menentunya buah yang dibutuhkan untuk campuran es buah
merupakan masalah antara yang berdampak langsung degan masalah utama yaitu sangat menentu buah yang dibutuhkan.
4.    Keuntungan yang di dapat bertambah
Merupakan masalah utama yang ada dalam pengusaha dan merupakan inti dari permasalaan yang ada.
5.    Penjualan es buah berkembang
Merupakan akibat dari masalah utama
5.3.        Diagram Pohon Analisis Sasaran
Diagram pohon analisis sasaran dimaksudkan  untuk melihat hubungan antara tindakan dan dampak dari setiap sasaran yang tepat. Untuk lebih jelas mengenai hubungan tindakan-hasil antara sasaran pengembangan agrosistem dapat dilihat pada gambar 2






Untuk mengetahui lebih jelas hubungan sebab akibat antara masalah dapat dilihat pada struktur berikut:
Rectangle: Rounded Corners: PENJUALAN ES BUAH BERKEMBANG

Rectangle: Rounded Corners: AKIBAT
Rectangle: Rounded Corners: KEUNTUNGAN YANG DI DAPAT BERTAMBAH


Rectangle: Rounded Corners: AKAN SEMAKIN BERTAMBAH MINAT UNTUK PEMBELIRectangle: Rounded Corners: SISA HASIL PRODUKSI BISA DI JUAL KEMBALIRectangle: Rounded Corners: BERKURANGNYA BIAYA PENGELUARAN UNTUK PEMBELIAN ES KRIM PADA SETIAP KALI PENJUALANRectangle: Rounded Corners: BUAH HASIL PRODUKSI DAPAT DI AWETKAN ATAU DIDINGINKAN

Rectangle: Rounded Corners: CAMPURAN ES BUAH MENJADI LENGKAP DALAM SETIAP PORSI


Rectangle: Rounded Corners: SEBAB

Rectangle: Rounded Corners: TERSEDIANYA PRISER ATAU PENDINGINRectangle: Rounded Corners: MENENTUNYA BUAH YANG DIBUTUHKAN UNTUK CAMPURAN ES BUAH
Rectangle: Rounded Corners: TERSEDIANYA ALAT UNTUK MEMPRODUKSI ES KRIM

























Oval: Menambah agen penjual buah


 




Gambar 2. Pohon Persoalan ( hubungan sebab akibat ) pada usaha Es Buah Stand Kiki 07, Kelurahan Salubulo, Kecamatan Wara Utara, Kota Palopo 2016
BAGIAN ENAM
ANALISIS SASARAN TINDAKAN PENGEMBANGAN AGROSISTEM

6.1.    Tindakan alternatif persasaran
Alternatif tindakan merupakan hasil yang diperoleh dari evaluasi setiap alternatif yang tersedia terdapap kriteria-kriteria yang ditetapkan. Pada saat evaluasi, setiap alternatif yang tidak dapat memenuhi kriteria-kriteria yang ditetapkan segera digeser dari analisis alternatif. Pemeliharaan alternatif tersebut adalah degan mengunakan resiko paling kecil yang akan diterima perusahaan dan tindakan menimbulkan kesulitan baru.
Analisis tindakan merupakan hasil yang diperolehan dari evaluasi setiap alternatif yang tersedia terhadap kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Pada saat evaluasi, setiap alternatip yang tidak dapat memenuhi kriteria yang ditetapkan segera gugur dari analisis alternatip. Berguna untuk melihat beberapa kemungkinan pilihan (alternatif ) hubungan tindakan ( rangkaian sasaran ) dianalisis sasaran yang mengarah pada suatu keadaan tertentu ( anonym 10 , 2009).
Alternatif-alternatif tindakan ini diharapkan akan sampai pada sasaran utama yaitu “jumblah produksi yang meningkat dan berkualitas“ sehingga pada ahirnya jumblah penjualan tinggi. Semua penyelesaian masalah akan dilakukan dan diharapkan dapat berlangsung degan baik. Setelah melalui evaluasi, maka alternatif tindakan yang dapat dilakukan untuk mencapai sasaran adalah:
a.    Untuk sasaran antara “ Tidak tersedianya priser atau pendingin dan tidak tersedianya alat untuk memproduksi eskrim”, maka alternatif yang dapat di lakukan adalah tersedia priser dan alat untuk pembuatan es krim melalui penambahan alat produksi
b.    Untuk sasaran antara “ Tidak tentunya bahan atau buah yang dibutuhkan untuk campuran es buah” maka alternatif yang dapat di lakukan adalah menentunya buah yang dibutuhkan untuk campuran es buah melalui penambahan agen penjual buah.
6.2.      Analisis Keputusan
Analisis keputusan merupakan proses prosedur sistematis yang berdasarkan pada pola piki yang berdasarkan pada pola piker yang digunakan dalam menentukan pilihan dan berguna untuk memutuskan alternatif. Selain itu, analisis keputusan juga diharapkan akan dapat menjawab alternatif.selain itu analisis keputusan juga di harapkan akan dapat jawaban tindakan apakah apa yang diperlukan dalam upaya pemecahan persoalan yang diharapkan.
Tujuan dari analisis keputusan adalah mengidentifikasi apa yang harus dikerjakan, mengembangkan kriteria yang harus dipenuhi oleh sebuah pilihan, mengevaluasi alternatif terpilih terhadap kriteria tersebut dan mempertimbangkan resiko-resiko yang mungkin timbul dalam upaya pemecahan persoalan yang dihidapi.
Tujuan dari analisis keputusan adalah alternatif mengidentifikasi apa yang harus dikerjakan, mengembangkan kriteria yang harus dipenuhi oleh sebuah pilihan, mengembangkan kriteria yang harus dipenuhi oleh sebuah pilihan, mengevaluasi alternatif terpilih terhadap kriteria tersebut dan memperhatikan resiko-resiko yang mengkin timbul dari alternatif terpilih. Beberapa langkah yang harus ditempuh adalisis keputusan adalah sebagai berikut :


6.2.1.    Pernyataan Keputusan
Tahap ini menunjukan pusat perhatikan pada persoalan yang sudah ada. Pertanyaan keputusan tidak hanya menunjukan tujuan dari suatu keputusan, tetapan juga merupakan tindakan yang diambil dari keputusan tersebut.
6.2.2.   Kriteria Keputusan
            Kriteria keputasan merupakan kemampuan memberikan gambaran  mengenai sesuatu keadaan suatu keadaan yang lebih jelas dan terperinci tentang hasil keputusan yang diambil. Tujuan penetapan kriteria adalah untuk penyaringan sejumlah alternatif lain yang pada akhirnya akan muncul alternatif terbaik.
6.2.3.   Alternatif Keputusan
Alternatif keputusan merupakan kemampuan memberikan gambaran mengenai suatu keadaan yang lebih jelas dan terperinci tentang hasil keputusan yang di ambil. Tujuan penetapan kriteria adalah untuk menyaring sejumblah alternatif lain yang pada akhirnya akan muncul alternatif terbaik.
6.2.4.   Evaluasi Alternatif terhadap Kriteria Keputusan
Tahapini merupakan prosedur yang digunakan untuk mengambil alternatif yang paling baik yang dapat memenuhi sasaran alternatif-alternatif yang diperoleh pada alternatif keputusan kemudian dievaluasi. Dalam evaluasi ini digunakan system pembobot, dimana kriteria keputusan dan alternatif keputusan yang diberi bobot kemudian diperhatikan hasil perkalian yang memiliki bobot yang tertinggi adalah merupakan alternatif yang diprioritaskan.


BAGIAN TUJUH
MATRIKS  PERENCANAAN   PROYEK  PENGEMBANGAN AGROSISTEM
7.1.          Matriks Perencanaan Proyek
              Matriks perencanaan proyek adalah suatu alat untuk mengembangkan rancangan proyek yang dapat memberikan suatu ringkasan mengenai  rancangan proyek tersebut dalam sebuah matriks.
            Dalam matriks perencanaan akan dibahas rnengenai empat hal yaitu dampak/konsekuensi dari sasaran utama, sasaran antara dan tindakan-tindakan yang dibagi menjadi  tiga  bagian  yaitu  uraian   tujuan   sesuai tingkatannya, ukuran tercapainya  hasil  dan  sistem informasi pengendalian.Namun khusus bagian tindakan-tindakan dibagi atas tindakan, sarana yang diperlukan, dan biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan tindakan tersebut.
            Dalam matriks perencanaan proyek ini, struktur alternatif tindakan terpilih dijabarkan kedalam matriks perencanaan. Pada matriks ini yang dilakukan adalah mengidentifikasi  dan  masing-masing  tingkatan  tujuan, menentukan  ukuran tercapainya tujuan, menentukan sistem informasi pengendalian manajerial, menentukan sarana yang diperlukan dan menentukan besarnya biaya yang digunakan untuk mendukung tindakan.


Tabel 3. Matriks perencanaan proyek pengembangan agrosistem stand kiki 07, kelurahan salobulo, kecamatan wara utara, kota palopo 2016
Uraian Tujuan Sesuai Tindakan
Ukuran Tercapainya Tujuan
Sistem Informasi Pengendalian
Hasil
Penjualan es buah berkembang

Bertambahnya jumlah pasokan buah setiap harinya
Cepat mengambil keputusan
Sasaran Utama
Keuntungan yang di dapat bertambah

Kekurangan bahan maupun alat harus siap pakai dan harus ada pada hari itu,
Pemilik pengusaha
Sasaran Antara
Berkurangnya biaya pengeluaran untuk pembelian buah

Tidak terlalu banyak pengeluaran pembelian
Pemilik pengusaha
Tindakan
Sarana Yang Dibutuhkan
Perkiraan Biaya (Rp)
A.    Menambah alat produksi

Modal pembelian alat
Rp 3.000.000
Sumber: analisis penulis 2016

Tabel 4. Rencana kerja proyek pengembangan agrosistem stand kiki 07, kelurahan salobulo, kecamatan wara utara, kota palopo 2016
No
Tindakan Persasaran Antara
Penanggung Jawab
Hasil Kegiatan
Jadwal (Bulan) Tahun 2016
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

111
Menambah alat produksi
Pemilik usaha
Hanya pembayaran penambahan alat
X












Sumber: analisis penulis 2016


BAGIAN DELAPAN
ANALISIS PERSOALAN POTENSIAL
            Analisis persoalan potensial adalah suatu upaya untuk melihat kemasa depan dengan berdasarkan apa yang ada pada saat ini untuk kemudian mencoba menentukan atau merumuskan tindakan-tindakan yang perlu diambil dan memikirkan suatu tindakan pencegahan dan penanggulangan terhadap persoalan-persoalan yang mungkin timbul dari setiap tindakan yang diambil tersebut.
            Analisis persoalan potensial merupakan proses rasional yang didasarkan pada perhatian kita mengenai peristiwa masa depan yang mungkin terjadi.  Persoalan potensial yang akan terjadi dapat diatasi jika kita dapat meramalkan kesulitan yang mungkin timbul pada situasi tertentu. Proses ini menggunakan apa yang diketahui dan berusaha untuk menghindari akibat negatif yang mungkin timbul dimasa depan (Kepner, 1992).
Langkah-Iangkah yang perlu ditempuh dalam analisa persoalan potensial adalah sebagai berikut :
1.      Pernyataan  rencana  keputusan  dimaksudkan  untuk  memberikan  arah  dan tujuan dari alternatif pilihan sebagai jaminan terhadap persoalan yang timbul.
2.      Menyusun  skenario pelaksanaan  kegiatan merupakan  urutan  kegiatan atau tindakan yang disusun  untuk mencapai tujuan yang telah  ditetapkan pada pernyataan rencana keputusan
3.      Identifikasi tahap-tahap rawan dimaksudkan untuk  mengenal daerah-daerah rawan  pada setiap kegiatan  yang telah  ditetapkan.
4.      Identifikasi  persoalan potensial khusus dimaksudkan untuk mempennudah identifikasi yang mungkin timbul pada persoalan sehingga   pengambilan tindakan  pencegahan  dan penanggulangan   dapat dilakukan.
5.      Identifikasi   sebab  persoalan  potensial  khusus  adalah  salah  satu kegiatan  yang dapat  dilakukan   terhadap   sebab  yang  mungkin   timbul   dari  setiap  persoalan potensial  khusus.
6.      Tindakan pencegahan dan penanggulangan bertujuan untuk mengurangi pengaruh persoalan yang timbul dan tidak dapat dihindari.
7.      Struktur tindakan, dimaksudkan untuk merangkum seluruh rencana kegiatan yang  telah     diputuskan.     Struktur  tindakan  disusun berdasarkan  urutan kegiatan yang ditetapkan pada analisis persoalan potensial
            Berdasarkan keempat altematif  tindakan terpilih  dari analisis keputusan maka analisis persoalan potensial pada masing-masing tindakan sebagai berikut :
Rencana Kegiatan 1.  Pada Tahap Penambahan Perlengkapan
Sekenario pelaksanaan kegiatan
1.    Pembelian alat
Tahap-tahap raawan
2.    modal
Persoalan potensial khusus
3.    kurangnya modal
Sebab-sebab persoalan
4.    Karena keuntungan yang kurang
Tindakan pencegahan
5.    Mengkredit alat
Tindakan penanggulangan
6.     

Tabel 5. Matrik analisis persoalan  potensial pengembangan agrosistem, stand kiki 07, kelurahan salobulo, kecamatan wara utara, kota palopo 2016.
no
Pernyataan rancangan kegiatan
Sekenario kegiatan
Identifikasi tahap rawan
Identifikasi persoalan potensial(ppk)
Identifikasi sebab-sebab ppk
Tindakan pencegahan
Tindakan penanggulangan
1.
Menambah alat produksi
Pembelian alat
modal
Kurangnya modal
Karena keuntungan yang kurang
Mengkredit alat


Sumber: analisis penulis 2016




BAGIAN DELAPAN
RENCANA IMPLEMENTASI DAN AGENDA PEMANTAUAN
9.1. Dasar Petimbangan
            Tanggung jawab sosial berarti bahwa manajemen mempertimbangkan  dampak sosial dan ekonomi di dalam pembuatan keputusannya. Tanggung  jawab  sosial perusahaan ini merupakan salah satu tugas yang harus dilakukan oleh manajer organisasi perusahaan, karena aspek ini merupakan syarat utama bagi berhasilnya perusahaan, terutama untuk jangka panjang. Untuk menciptakan iklim kerja yang manusiawi  dalam agrosistem kasus, maka penulis mencoba membuat suatu Rancangan Implementasi.
Rancangan Implementasi merupakan suatu bentuk rancangan yang disusun untuk memberikan gambaran tentang kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan oleh perusahaan untuk menerapkan berbagai tindakan-tindakan yang telah terpilih. Melalui Rancangan Implementasi mi, pihak perusahaan diharapkan memperoleh suatu konsep rencana kegiatan yang lebih terinci dan terarah sehingga tercipta komitmen yang kuat untuk menciptakan  suatu iklim kerja yang manusiawi  dengan mengacu  pada  standar Social Accountability 8000 atau SA-8000.
Menetapkan rancangan agenda pemantauan diharapkan apa yang telah dihasilkan dan direncanakan dengan berbagai bentuk pertimbangan dan analisa dapat menjadi solusi terbaik untuk memperbaiki situasi perusahaan sekarang.




Tabel 6. Rancangan agenda pemantauan, stand kiki 07, kelurahan salobulo, kecamatan wara utara, kota palopo 2016.
No
Rencana Kegiatan
Indikator Kinerja
Jadwal (Bulan) Tahun 2016
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

111
Menambah alat produksi

X












Sumber: analisis penulis 2016




Dokumentasi Magang
APPAS - USAHA ES BUAH STAND KIKI 07 APPAS - USAHA ES BUAH STAND KIKI 07 Reviewed by https://numpuktugas.blogspot.com/ on June 10, 2017 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.