BAGIAN
I
STUDI
KASUS
1.1.
Latar Belakang Usaha
Usaha Es buah stand Kiki
07 adalah milik Ibu Kristanti yang bergerak di bidang wirausaha, dimana usaha
ini digeluti sudah enam tahun yang berawal dari ikut-ikutan membuat usaha es
buah yang beralamatkan di kelurahan salubulo, kecamatan wara utara kota palopo
sulawesi selatan.
Salah satu tujuan dalam
usaha ini adalah menigkatkan pelayanan yang prima terhadap pelanggan dan
membuka cabang baru agar bisa berkembang, dalam hal ini juga dapat
mempekerjakan tenaga kerja yang terampil dan mengurangi tingkat pengangguran
yang ada di kota palopo. Dapat dibuktikan bahwa usaha ini sudah berjalan
sekitar enam tahun dan mengalami peningkatan yang relatif memuaskan, hal itu
juga usaha ini tidak memperhatikan berapa jumlah yang di dapatkan akan tetapi
bagaimana cara mempertahanakan pelanggan dengan tidak merubah cita rasa yang
dimilki. Perlu kita ketahui pesaing di dunia usaha ini sangat padat
akan tetapi usaha ini dapat berkompetisi dan bersaing di dunia kewirausahaan.
1.2.
Struktur
Oraganisasi
Dalam stuktur organisasi usaha rumah
tangga ini dalam mewujudkan kemajuan bagi usaha, fungsi dari struktur
organisasi ini yaitu agar supaya pembagian dan wewenang masing-masing mengerti
dimana dia ditempatkan dan apa yang ia akan kerjakan. Adapun pembagian tugas
dan wewenang dari setiap posisi tersebut yaitu, pemilik bertanggung jawab penuh
dalam kemajuan dan perkembangan usaha tersebut sedangkan karyawan sendiri
selaku membantu dalam tahap penjualan bukan dalam tahap pengolahannya.
a.
Pemilik
Usaha
1.
Bertanggung jawab penuh terhadap
pengusaha
2.
Membuat strategi pengusaha
3.
Membuat rencana kerja dalam menunjang
visi dan misi yang telah menjadi ketetapan.
4.
Menetapkan tugas, serta
tanggung jawab, dan wewenang dari karyawan yang
dipekerjakan.
5.
Mengatasi permasalahan yang muncul
dalam perusahaan usaha
b.
Karyawan
1.
menjual dan mempromosikan hasil
usaha Es buah stand Kiki 07
1.3.
Visi dan Misi
Adapun visi misi dari usaha rumah
tangga Es buah stand Kiki 07 milik Ibu kristanti yaitu sebagai berikut :
a.
Visi
Usaha es buah stand kiki 07 mempunyai
visi menjadikan usaha lebih baik dan maju ke depannya.
b.
Misi
Misi usaha Es buah
stand Kiki 07 Ibu Tistanti, yaitu :
1. Menciptakan
lapangan kerja baru untuk mempekerjakan masyarakat sekitar.
2. Membuka
cabang es buah agar lebih berkembang kedepannya.
BAGIAN DUA
ANALISIS POSISI
DAN KINERJA AGROSISTEM
2.1 Analisis Posisi
Sumber Daya Usaha
Agrosistem sebagai struktur atau
organisasi sumberdaya terdiri dari beberapa dimensi dan jenis sumberdaya. Dalam
suatu agrosistem baik pada agroindustri tertentu, harus dapat mengalokasikan
sejumlah sumberdaya yang memberikan input dan menghasilkan output yang
menguntungkan secara berkesinambungan.
Posisi usaha adalah kekuatan
sumberdaya yang dimiliki oleh suatu usaha. Analisis mengenai sumberdaya dari
suatu usaha yang akan datang atau telah dilakukan dengan cara memperkirakan
segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk dapat mendukung usaha.
Sumberdaya merupakan input yang
terlibat dalam proses suatu sistem, dimana dari input tersebut diharapkan dapat
menghasilkan output yang dapat memberikan keuntungan. Sumberdaya dapat dinilai
terdiri sumberdaya lahan dan bangunan, sumberdaya manusia, sumberdaya peralatan
dan sumberdaya finansial.
Analisis posisi adalah analisis
mengenai kondisi atau keadaan dari sumberdaya-sumberdaya yang dimiliki oleh
pengusaha atau agrosistem kasus. Perusahaan atau agrosistem sebagai suatu
struktur atau organisasi sumberdaya terdiri dari beberapa dimensi dan jenis
sumberdaya. Sumberdaya tersebut dapat berupa sumberdaya lahan, bangunan,
peralatan, manusia dan sumberdaya finansial.
2.1.1 Sumberdaya Lahan dan Bangunan
Sumberdaya lahan adalah segala
sesuatu yang bisa memberikan manfaat dari bentang alam (lanscape) yang
fisik yang meliputi pengertian lingkungan fisik seperti tanah, iklim,
topografi/relief, hidrologi dan vegetasi alami (natural vegetation)
dimana secara potensial akan berpengaruh terhadap penggunaan lahan .
Sumberdaya lahan dan bangunan
merupakan sumberdaya yang penting dalam suatu perusahaan mengingat lahan dan
bangunan merupakan tempat. dilakukannya kegiatan-kegiatan dalam perusahaan. Selain
itu, sumberdaya lahan dan bangunan juga merupakan harta tetap yang
sewaktu-waktu dapat dipergunakan.
Untuk lahan dan tempat usaha Es buah
stand Kiki 07 itu sangatlah strategis serta dekat dari kota dan keramaian,
meskipun itu lahan bukan milik pribadi mereka berani untuk menentukan lokasi
tersebut sebagai tempat usaha, dan mereka menyewa dan membayar tempat tersebut
seratus ribu per bulannya. Untuk luas lahan yang digunakan sebagai tempat usaha
Es buah stand Kiki 07 sekitar panjang 15 m dan lebar 8 m
2.1.2 Sumberdaya Peralatan
Peralatan adalah segala keperluan
yang digunakan manusia untuk mengubah alam sekitarnya, atau suatu alat atau tempat untuk mendukung
berjalannya pekerjaan. Dan pada umumnya lebih tahan lama dibanding dengan
perlengkapantermasuk dirinya sendiri dan orang lain dengan menciptakan
alat-alat sebagai sarana dan prasarana. Oleh karena itu, peralatan merupakan
hasil dari teknologi yang diciptakan manusia untuk membuat sesuatu, memakai dan
memeliharanya untuk menopang kebutuhan hidup manusia tersebut.
Sumberdaya peralatan merupakan
segala sesuatu yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk memperlancar kegiatan
dalam menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. Keberhasilan perusahaan ditentukan
oleh keseluruhan komponen yang berkaitan dengan keberadaan
perusahaan baik yang mempunyai kedudukan di dalam
perusahaan maupun diluar perusahaan. Faktor yang berkaitan langsung dengan
keberhasilan perusahaan adalah tenaga kerja, sarana dan peralatan serta faktor
manajemen yang dapat mendorong terciptanya produktivitas usaha.
Setiap peralatan yang digunakan
pasti akan mengalami penyusutan sepanjang tahun dan nilainya akan berkurang
sesuai dengan umur alat tersebut. Menghitung nilai penyusutan dapat dilakukan
dengan menggunakan metode garis lurus, yaitu besarnya nilai penyusutan sama
dengan nilai atau harga barang dikali dengan
persentase penyusutan (amortisasi), sedangkan
persentase penyusutan (amortisasi) dapat dihitung dengan membagi 100%
dengan perkiraan masa produktif suatu barang.
Sumberdaya peralatan yang dimilki
oleh Es buah Stand Kiki07 pada proses produksi yaitu :
1. Gerobak
berfungsi sebagai tempat usaha
2. Lampu
berfungsi sebagai penerangan
3. Bak
air berfungsi sebagai tempat menyimpan air untuk mencuci peralatan sperti gelas
dan sendok.
4. Ember
berfungsi sebagai alat mengangkut Air dari sumur
5. Pisau
berfungsi untuk memotong bahan makanan
6. Termos
Jumbo berfungsi untuk tempat penyimpanan Es batu
7. Gelas
berfungsi sebagai tempat es buah yang sudah dibuat untuk dihidangkan ke pembeli
atau konsumen.
2.2.1 Kinerja Proses
2.2.1.1 Proses Pengadaan Bahan Baku
Bahan baku merupakan faktor produksi yang sangat penting untuk melakukan
suatu proses produksi dalam suatu usaha es buah , karena merupakan sumber bahan
pokok untuk diproses menjadi suatu produk yang bermutu. Mutu produk akhir
sangat ditentukan oleh mutu bahan baku yang digunakan dalam proses produksi.
Pengadaan bahan baku harus dilakukan terus menurus agar bahan baku selalu
tersedia pada saat dibutuhkan. Kriteria
bahan baku yaitu dilihat dari fungsinya adalah jika tanpa bahan ini,
produksi tidak akan jadi atau tidak akan berfungsi sama sekali.
Pemenuhan kebutuhan bahan baku usaha
es buah ini didapatkan dari orderan langsung dari sukamaju seperti buah
semangka, dari lamasi untuk buah Melon, dari Selatan Untuk buah Kelapa muda dan
Pepaya, serta buah yang lainnya atau bahan baku lainnya di beli dari pasar.
Mengenai susu untuk pembuatan es buah ini memang sudah ada kampas yang datang
untuk menawarkan.
Untuk proses pengadaan bahan baku es
buah ini terkadang pengepul datang dua sampai tiga kali dalam satu minggu
disesuaikan dengan kondisi bahan baku dan pesanan.
2.2.1.2 Proses Produksi
Proses diartikan sebagai suatu cara,
metode dan teknik bagaimana sesungguhnya sumber-sumber (tenaga kerja, mesin,
bahan dan dana) yang ada diubah untuk memperoleh suatu hasil. Produksi adalah
kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan barang atau jasa. proses
produksi merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu
barang atau jasa dengan menggunakan faktor-faktor yang ada seperti tenaga
kerja, mesin, bahan baku dan dana agar lebih bermanfaat bagi kebutuhan manusia
.
Proses produksi dapat diartikan
sebagai suatu cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan
suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumberdaya yang ada.
Untuk proses produksi es buah ini
penyediaan bahan baku kebanyakan diolah di tempat usaha, seperti buah dan yang
lainnya, untuk produksi dirumah hanya gula merah dicairkan dengan santan
Kelapa.
2.2.1.3. Proses Pemasaran
Pemasaran adalah suatu proses social dan manajerial yang didalamnya
individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak lain
(Kotler, 1997).
Proses pemasaran merupakan kegiatan
kelanjutan dari proses produksi. Kegiatan pemasaran bertujuan agar dana yang
telah diinvestaskan dalam kegiatan produksi dapat diperoleh kembali dengan
mendapatkan sejumlah dana dari hasil penjualan sebagai imbalan investasi yang
dilakukan selama ini.
Untuk kegiatan pemasaran es buah
adalah penjual menawari langsung kepada pengunjung yang datang di tempat
tersebut, apalagi di tempat tersebut banyak juga pengusaha es buah, jadi
kecepatan dan cara merayu pengunjung itu sangat dibutuhkan dalam usaha es buah
ini. Dengan demikian es buah stand kiki ini juga menerima pesanan dalam partai
banyak maupun sedikit.
Untuk penilaian produk ini yaitu
dengan mendapatkan pelanggan pertama otomatis mereka akan menjadi pelanggan
setia kita bahkan mereka juga mempromosikan kepada teman atau keluarganya untuk
membeli di tempat itu. Dari segi rasa tidak akan berubah walaupun bahan baku
naik, itu pula menjadi trik dalam usaha es buah stand kiki ini.
Salah satu dari variabel yang dapat
dikontrol oleh perusahaan adalah bauran pemasaran (marketing mix), yaitu
kombinasi dari berbagai variabel pemasaran yang dapat dikendalikan oleh
perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan dalam penjualan,
sehingga akan dicapai volume penjualan dengan biaya yang memungkinkannya
mencapai tingkat laba yang diinginkan.
Secara garis besar keempat variabel
tersebut dapat dijelaskan melalui penjelasan masing-masing sebagai berikut :
1. Produk (Product)
Produk dimaksudkan sebagai segala
sesuatu yang berwujud yang ditawarkan oleh perusahaan kepada konsumen untuk
diperhatikan, dibeli, dipakai dan untuk dikonsumsi.
Produk merupakan salah satu unsur
terpenting yang dapat dikendalikan oleh manajer pemasaran dan dalam banyak hal,
merupakan alat yang efektif untuk mencapai suatu sasaran dan tujuan perusahaan.
Jadi, perusahaan dapat memenuhi berbagai kebutuhan konsumen dan dapat
menentukan berapa banyak produk yang harus diproduksi. Produk itu dapat diubah
dengan berbagai cara untuk mencapai sasaran perusahaan yaitu perubahan warna,
bentuk dan lain sebagainya.
2. Harga (Price)
Harga merupakan sejumlah uang yang
harus dibayar oleh konsumen untuk mendapatkan produk tersebut. Harga memegang
peranan penting dalam kegiatan pemasaran, karena merupakan faktor penentu dari
permintaan pasar untuk produk tersebut. Dengan demikian, harga suatu produk
dapat mempengaruhi posisi persaingan dan cakupan pasar, serta program pemasaran
pada suatu perusahaan.
Harga merupakan satuan moneter atau
ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya) yang ditentukan agar
memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan barang atau jasa.
3. Tempat atau Distribusi (Place)
Tempat berarti kegiatan perusahaan
yang membuat produk tersedia bagi konsumen sasaran. Tempat sangat berkaitan
erat dengan distribusi. Distribusi menunjukkan berbagai kegiatan yang dilakukan
oleh perusahaan agar produk dapat diperoleh dan tersedia bagi konsumen sasaran.
Pada umumnya setiap perantara yang
melakukan usaha menyalurkan barang atau jasa kepada konsumen atau pemakai akhir
membentuk suatu tingkatan saluran, sehingga baik produsen maupun konsumen atau
pemakai akhir merupakan bagian dari setiap saluran.
Keputusan penentuan lokasi dan
saluran yang digunakan untuk memberikan jasa kepada pelanggan melibatkan
pemikiran tentang bagaimana cara mengirimkan atau menyampaikan jasa kepada
pelanggan dan dimana hal tersebut akan dilakukan. Ini harus dipertimbangkan
karena dalam bidang jasa sering kali tidak dapat ditentukan tempat dimana akan
diproduksi dan dikonsumsi pada saat bersamaan.
Saluran distribusi dapat dilihat
sebagai kumpulan organisasi yang saling bergantungan satu sama lainnya yang
terlibat dalam proses penyediaan sebuah produk/pelayanan untuk digunakan atau
dikonsumsi. Penyampaian dalam perusahaan jasa harus dapat mencari agen dan
lokasi untuk menjangkau populasi yang tersebar luas. Sebagai salah satu
variabel marketing mix, place / distribusi mempunyai peranan yang sangat
penting dalam membantu perusahaan memastikan produknya, karena tujuan dari
distribusi adalah menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan dan diinginkan
oleh konsumen pada waktu dan tempat yang tepat.
4. Promosi (Promotion)
Promosi merupakan salah satu
variabel dalam marketing mix yang sangat perlu dilaksanakan oleh
perusahaan dalam memasarkan barang dan jasanya. Dengan promosi, perusahaan
dapat menyampaikan informasi kepada konsumen berupa pengetahuan tentang produk
yang meliputi keunggulan dan kekurangan dari produk tersebut dibandingkan
dengan produk pesaing sehingga mereka tertarik untuk melakukan pembelian.
Menurut Philip Kotler promotion
tools didefinisikan sebagai berikut :
1. Advertising
(Periklanan) Suatu promosi barang atau jasa yang sifatnya non personal
dilakukan oleh sponsor yang diketahui.
2. Personal
selling (Penjualan perorangan) Penjualan perorangan yang dilakukan
oleh para wiraniaga yang mencoba dan membujuk untuk melakukan penjualan
sekaligus.
3. Sales
promotion (Promosi penjualan) Suatu kegiatan yang dimaksud untuk
membantu mendapatkan konsumen yang bersedia membeli produk atau jasa suatu
perusahaan.
4. Public
relation (Publisitas) Suatu kegiatan pengiklanan secara tidak
langsung dimana produk atau jasa suatu perusahaan disebarluaskan oleh media
komunikasi.
Promosi adalah kegiatan pemasaran
yang sangat penting bagi perusahaan untuk memperkenalkan produknya kepada
konsumen, sedangkan distribusi merupakan proses pendistribusian produk dan jasa
yang sesuai dan terorganisir sehingga terjadi keefektifan penjualan (Rizal,
2008).
Promosi yang dilakukan oleh usaha es buah stand kiki hanya dengan tatap
muka langsung kepada pengunjung atau pembeli di tempat usaha. Dimana
penjual tatap muka dengan para calon pembeli. Dengan adanya kontak
langsung ini diharapkan terciptanya hubungan atau interaksi yang baik antara
perusahaan dengan pembelinya. Dari adanya transaksi tatap muka ini diharapkan pembeli
datang lagi dan menjadi penyambung lidah ke keluarga atau ke teman-temannya.
2.2.2. Kinerja Hasil
2.2.2.1. Analisis Biaya
Menurut Harnanto (1992), biaya adalah sebagai berikut: Beban (expenses)
adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk
arus keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang
mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkui pembagian kepada penanam
modal. Dalam arti luas, biaya (cost) adalah jumlah uang yang dinyatakan dan
sumber-sumber (ekonomi) yang dikorbankan terjadi dan akan terjadi untuk
rnendapatkan sesuatu atau mencapai tujuan tertentu. Sedangkan menurut lAl/SAK
(1994), pengertian biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam
satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan
tertentu, sehingga biaya dalam arti luas diartikan sebagai pengorbanan sumber
ekonomi untuk memperoleh aktiva.
Biaya memegang peranan penting dalam
mengembangkan suatu usaha. Besarnya biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan
barang dan jasa akan menentukan besar kecilnya harga dari produk yang
dihasilkan. Analisis biaya bertujuan untuk melihat berapa besarnya biaya yang
dikeluarkan oleh perusahaan dalam periode tertentu.
Keberhasilan suatu perusahaan
dinilai dari jumlah pendapatan yang diperoleh dalam jangka waktu tertentu.
Pendapatan dalam pengertian umum adalah hasil produksi dalam bentuk materi dan
dapat kembali digunakan untuk memenuhi kebutuhan akan sarana dan prasaana
produksi. Pada umumnya biaya yang dikeluarkan dalam setiap usaha terbagi dua
yaitu biaya tetap (fixed cost) dan biaya tetap (variabel cost).
1. Biaya Tetap (fixed cost)
Biaya tetap atau fixed cost
adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan yang sifatnya tidak terpengaruh
terhadap besar kecilnya jumlah produksi. Biaya tetap merupakan biaya yang
sifatnya tidak terpengaruh oleh besarnya produksi, terdiri dari pajak,
penyusutan alat, bunga pinjaman, sewa tanah, dan lain-lain.
Biaya tetap memiliki karakteristik
sebagai berikut:
a. Biaya
yang jumlah totalnya tetap konstan tidak dipengaruhi oleh perubahan volume
kegiatan atau aktivitas sampai dengan tingkatan tertentu.
b. Pada
biaya tetap, biaya satuan (unit cost) akan berubah berbanding terbalik
dengan perubahan volume kegiatan, semakin tinggi volume kegiatan semakin rendah
biaya satuan, semakin rendah volume kegiatan semakin tinggi biaya satuan.
c. Biaya Variabel (variabel cost)
Biaya variabel atau variabel cost
adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan yang berubah-ubah dan berpengaruh
terhadap besar kecilnya jumlah produksi.
Biaya variabel memiliki
karakteristik sebagai berikut:
2. Biaya
yang jumlah totalnya akan berubah secara sebanding
(proportional) dengan perubahan volume kegiatan, semakin besar
volume kegiatan semakin tinggi jumlah total biaya variabel, semakin
rendah volume kegiatan semakin rendah jumlah total biaya variabel.
(proportional) dengan perubahan volume kegiatan, semakin besar
volume kegiatan semakin tinggi jumlah total biaya variabel, semakin
rendah volume kegiatan semakin rendah jumlah total biaya variabel.
3. Pada
biaya variabel, biaya satuan tidak dipengaruhi oleh perubahan
volume kegiatan, jadi biaya satuan konstan.
volume kegiatan, jadi biaya satuan konstan.
2.2.2.2.
Analisis Pendapatan
Pendapatan dalam pengertian umum
adalah hasil produksi yang diperoleh dalam bentuk materi dan dapat dibelanjakan
kembali guna memenuhi akan sarana produksi dan kebutuhan lainnya.
Pada umumnya
pendapatan ini diperoleh dari hasil
penjualan produk. Pendapatan adalah keuntungan atau hasil bersih yang diperoleh
petani dari hasil produksinya (Daniel, 2004).
Menurut Ikatan Akuntansi
Indonesia (1999) menyebutkan bahwa pendapatan adalah: “Arus masuk bruto dari
manfaat ekonomiyang
timbul dari aktivitas normal perusahaan
selama satu periode, bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang
tidak berasal dari kontribusi penanaman modal”.
Bila barang atau jasa dipertukarkan
untuk barang atau jasa dengan sifat nilai yang sama maka pertukaran tidak
dianggap sebagai transaksi yang mengakibatkan pendapatan. Dan bila barang
dijual atau jasa diberikan untuk dipertukarkan dengan barang dan jasa yang
tidak serupa pertukaran tersebut dianggap sebagai transaksi yang mengakibatkan
pendapatan. Pendapatan tersebut diukur pada nilai wajar dari barang atau jasa
yang diserahkan, disesuaikan dengan jumlah kas
atau setara kas yang ditransfer (Anonim 8, 2009).
Potensi yang dimiliki oleh
perusahaan sehingga dapat terus beroperasi. Potensi yang dimiliki oleh
perusahaan sehingga dapat terus produktif adalah konsistensi terhadap mutu
produk sirup markisa yang dihasilkan. Sehingga menumbuhkan brand image yang
baik di mata konsumen, dimana adanya kepercayaan konsumen terhadap mutu produk
yang dihasilkan oleh perusahaan mengakibatkan timbulnya mangsa pasar tersendiri
bagi produk sirup markisa yang ditawarkan. Untuk menghasilkan produk yang
berkualitas dibutuhkan tenaga kerja yang berpengalaman, sehingga dibutuhkan
proses pendidikan dan pelatihan untuk menunjang upaya peningkatan mutu
perusahaan.
2.2.3. Aspek Dampak Lingkungan
Suatu dampak adalah setiap perubahan yang
terjadi dalam lingkungan akibat adanya aktivitas manusia. Dalam peraturan
pemerintah diartikan sebagai perubahan lingkungan. Dampak adalah perbedaan
antara kondisi lingkungan yang diperkirakan aka nada tanpa adanya pembangunan
(Sumarwanto, 2001).
Pengendalian dampak lingkungan merupakan hal yang harus diperhatikan dari suatu
agrosistrem. Agrosistem yang baik akan selalu memperhatikan lingkungan yang
berada disekitar agrosistem itu. Untuk dampak lingkungan usaha es buah stand
Kiki itu tidak berdampak ke masyarakat yang ada di sekitar tempat usaha
tersebut, karena sampah-sampah yang ada di tempat usaha tersebut selalu di
angkut setiap 2 kali dalam satu hari yaitu pagi dan sore hari.
2.2.4. Peta Kinerja
Agrosistem
Peta penampilan kinerja agrosistem
dimaksudkan untuk memberikan gambaran pengalokasian sumberdaya yang dimiliki
oleh perusahaan ke berbagai sub system usaha agrosistem. Disamping itu peta
penampakan kinerja agrosistem juga dapat memberikan deskripsi tentang arus
uang, barang dan jasa serta informasi di lingkungan perusahaan agrosistem baik
antara perusahaan agrosistem degan pihak-pihak luar maupun sebaliknya.
BAGIAN TIGA
FOKUS KAJIAN
3.1 Karakteristik
Es Buah
Es Buah merupakan salah satu
jenis minuman jajanan yang disukai oleh
anak-anak Sekolah
Dasar,
remaja maupun orang tua. Es Buah memiliki
bermacam-macam
warna dan rasa, ada yang rasa
lemon, DHT, Marjan DLL. Minuman ini terbuat dari
buah dan sirup yang kemudian
dicampur dengan buah segar dan air Es
(Anonim, 2005).
Es Buah menggunakan
bermacam-macam buah yang segar, dari
contoh yang
diperiksa dapat mencapai lebih dari 50%
ternyata menggunakan buah yang segar. (PAU, 1986).
3.2.
Agribisnis
Peternakan di Perkotaan
Tersedianya fasilitas lapangan menyebabkan penjualan
terhadap pasar yang semula hanya di depan rumah, dewasa ini juga secara relatif
telah berpindah di lapangan kodim pinggir jalan. Selanjutnya, makin intensifnya
kegiatan penjualan makin mendorong perkembangan asokan gizi dalam es buah.
3.3. Fungsi-Fungsi
Pemasaran
Fungsi tataniaga meliputi fungsi pertukaran, fungsi fisik,
dan fungsi fasilitas, masing-masing fungsi terdiri dari beberapa sub
fungsi. Fungsi pertukaran terdiri dari sub fungsi pembelian, penjualan,
dan penetapan harga; fungsi fisik terdiri dari sub fungsi transportasi
dan penanganan, penyimpanan, pengolahan dan pengepakan, grading dan
standardisasi; dan fungsi fasilitas terdiri dari sub fungsi pembiayaan dan penanggungan
resiko, berita dan informasi pasar, pengembangan pasar dan penelitian pasar
(Napitupulu, 1986).
3.4. Pemasaran
Menurut Kotler dan Amstrong (1994) pemasaran merupakan suatu
proses social dan manajerial dengan mana individu dan kelompok
memperoleh apa yang mereka inginkan dengan cara menciptakan dan
mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain.
BAGIAN EMPAT
ANALISIS MASALAH
PENGEMBANGAN AGROSISTEM
Analisis masalah pengembangan
agrosystem merupakan suatu rangkaiaan kegiatan analisis yang bertujuan untuk
mengenalai, mengurangi, dan menganalisis permasalahan yang di tentukan
agrosistem kasus serta mengetahui hubungan antara sebap akibat antara masalah.
Masalah adalah situasi yang
memerlukan seseorang bertindak sepenuhnya atau sebagian sebagai tanggu jawab.
Persoalan yaitu masalah atau aspek tertentu yang di temukan pada agro system
kasus dan memerlukan suatu tindakan perbaikan kendala yaitu suatu masalah yang
tidak dapat di lakukan suatu tindakan kegiatanperbaikan namun dapat di berikan perlakuan tertentu untuk mengurangi akibat
yang akan di timbulkan.
Indentifikasi masalah. Mengenal
masalah, dan menganalisis masalah yang ada maka kita dapat melihat situasi
dalam agrosistem kasus yang memerlukan di ambilnya suatu tindakan . bagian ini
membahas tentang analisis masalah dalam usaha pengembangan suatu agrosistem di
bagi dalam tiga sub bagian yaitu penetapan posisi penilaian, identifikasi
masalah dan hubungan akibat antara masalah ( strukturisasi masalah )
4.1. Penetapan Posisi Penilaian
Tindakan mempersoalkan situasi yang
kurang atau tidak mendukung kelancaran usaha selama itu bertujuan untuk
memudahkan menemukan jenis persoalan yang di hadapi serta membutuhkan menemukan
jenis persoalan yang di hadapi serta memudahkan menemukan alternatif
pemecahannya. Penetapan posisi penilaian analisis ini sangat penting artinya
mengingat yang di dekati dan diinterprestasi pada sudut pandang yang berbeda,
dengan kata lain posisi penilaian memberikan kejelasan dari mana sisi mana
persoalan akan di selesaikan.
Pada posisi penulisan dalam
menetapkan penilaian adalah sebagai maneger pengusaha di mana penetapan posisi
ini di dasarkan pada berbagai permasalahan terutama mengenai proses
pemeliharaan guna meningkatkan produksi pengusaha. Pada situasi seperti ini penulis
berusaha menghimpun seluruh aspirasi yang ada kemudian disingkronkan terhadap situasi agrosistem
yang bersangkutan kemudian penulis berupaya untuk menemukan beberapa alternatif
penyelesaian.
4.1.1. Identifikasi
Masalah
Problematisasi merupakan upaya untuk
mencari dan menemukan berbagai persoalan yang menghambat kegiatan usaha yang di
jalani selama ini. Problematisasi ini dimulai degan mengidentipikasi masalah
yang terjadi dalam pengusaha yang bertujuan untuk mengenai masalah itu yang di
temukan melalui pengumpulan data.,
kemudian masalah itu di buat dalam struktur untuk mencari hubungan sebab akibat
antara masalah yang satu degan masalah yang lain. Sedangkan strukturisasi ini
bertujuan untuk lebih memudahkan tindakan perbaikan yang akan di lakukan untuk
mengatasi masalah itu.
Beberapa masalah yang timbul dalam
perusahaan kasus di tuangkan dalam matriks masalah.
Table 1. Matriks masalah pada usaha Es Buah Stand Kiki 07, Kelurahan Salubulo, Kecamatan
Wara Utara, Kota Palopo 2016.
No
|
Masalah
|
1
|
Tidak tersedianya priser atau pendingin
|
2
|
Tidak tersedianya
alat untuk memproduksi es krim
|
3
|
Tidak tentunya bahan atau buah yang
dibutuhkan untuk campuran es buah
|
Masalah utama
|
|
4
|
Kurangnya
keuntungan yang di dapat
|
Akibat
|
|
5
|
Penjualan es buah tidak akan berkembang
|
Sumber : Analisis Penulis 2016
4.1.2. Struktur masalah
Setelah melakukan identifikasi dan
pengalaman masalah pada pengusaha kasus maka dapat di tarik kesimpulan bahwa
yang menjadi permasalahan utama adalah
produksi yang berkurang mempengaruhi proses pemasaran.
Struktur masalah dari pengusaha
kasus yaitu :
1. Tidak
tersedianya priser atau pendingin
Priser atau pendingin sangat diperlukan untuk mengawetkan
buah yang sdah di produksi.
2. Tidak tersedianya alat untuk memproduksi
es krim
Es krim adalah campuran
untuk es buah, jika tidak ada maka es buah tidak akan enak semestinya es buah.
3. Tidak
tentunya bahan atau buah yang dibutuhkan untuk campuran es buah
Bahan es buah yang bituhkan biasanya datang
tidak tepat waktu.
4. Kurangnya
keuntungan yang didapat
Merupakan
masalah utama yang ada dalam pengusaha dan merupakan inti dari permasalahan
yang ada.
5. Penjualan
es buah tidak akan berkembang
Merupakan
akibat dari masalah utama.
Untuk mengetahui lebih jelas hubungan sebab akibat antara
masalah dapat dilihat pada struktur berikut:





![]() |
















Gambar
1. Pohon Masalah ( hubungan sebab akibat ) pada usaha Es Buah Stand Kiki 07, Kelurahan Salubulo, Kecamatan
Wara Utara, Kota Palopo 2016
BAGIAN LIMA
ANALISIS SASARAN
PENGEMBANGAN AGROSISTEM
Perumusan analisis sasaran di
dasarkan pada analisa yang menyentuh terhadap pengaruh factor-faktor lingkungan
ekternal dan internal pengusaha. Lingkungan esternal pengusaha. Lingkungan
eksternal yang setiap saat dapat berubah degan cepat sehingga melahirkan
berbagai peluang dan ancaman baik datang dari pesaing utama maupun dari saing
bisnis yang senantiasa merubah. ( Rangkutil F.,2001 )
Sasaran merupakan ukuran bagi suatu
keputusan, yaitu suatu perincian kusus yang harus di capai dalam penetapan
keputusan. Sasaran ini ditetapkan setelah kita menyatakan tujuan dari suatu
keputusan menyetujui tingkatan yang harus dicapai, jadi sasaran dapat diartikan
sebagai ukuran yang jelasmengenai ukuran yang igin dicapai, sebab degan hanya
ukuran yang jelas kita dapat mengambil pilihan yang beralasan logis . hal
tersebut dikerjakan sebelum membahas alternative tindakan yang perlu dilakukan.
Menurut Kepner dan Tragoe ( 1992 ),
bahwa sasaran merupakan kriteria bagi keputusan. Sasaran di tetapkan setelah
menetapkan tujuan dari keputusan dan menyetujui tindakan yang harus dicapai.
Hal ini dikerjakan sebelum membahas alternatif.
Sasaran adalah ukuran yang jelas mengenai tujuan yang igin dicapai, sebab
degan hanya ukuran yang jelas mengenai tujuan yang igin dicapai, sebap degan
hanya ukuran yang jelas kita dapat mengambil pilihan yang beralasan.
5.1.
Penetapan Sasaran
Masalah masalah yang telah
dipaparkan sebelum akan di positifkan untuk memperoleh sasaran yang ingin
dicapai oleh pengusaha kasus. Sasaran yang ingin dicapai oleh pengusaha dapat
dilihat pada table :
Table 2. Matriks masalah pada usaha Es Buah Stand Kiki 07, Kelurahan Salubulo, Kecamatan
Wara Utara, Kota Palopo 2016.
No
|
Masalah
|
1
|
Tersedianya priser atau pendingin
|
2
|
Tersedianya alat untuk memproduksi es
krim
|
3
|
Menentunya buah yang dibutuhkan untuk campuran es buah
|
Masalah utama
|
|
4
|
Keuntungan yang di dapat bertambah
|
Akibat
|
|
5
|
Penjualan es buah berkembang
|
Sumber : Analisis Penulis 2016
5.2.
Strukturisasi
sasaran
Setelah sasaran yang ingin dicapai,
maka berikut akan dijelaskan mengenai hubungan antara tindakan sasaran yang
dilaksanaan terhadap hasil dari sasaran tindakan tersebut.
Adapun hubungan tindakan sasaran di
pengusaha kasus yaitu sebagai berikut :
1. Tersedianya
priser atau pendingin
Merupakan
akar penyebab terjadinya masalah antaranya yaitu bertambahnya biaya alat
pendingin
2. Tersedianya alat untuk memproduksi es
krim
Menyebabkan penyebab terjadinya masalah utama yaitu alat
untuk produksi es krim tersedia.
3. Menentunya
buah yang dibutuhkan untuk campuran es buah
merupakan
masalah antara yang berdampak langsung degan masalah utama yaitu sangat menentu
buah yang dibutuhkan.
4. Keuntungan yang di dapat bertambah
Merupakan masalah utama yang ada dalam pengusaha dan
merupakan inti dari permasalaan yang ada.
5. Penjualan
es buah berkembang
Merupakan
akibat dari masalah utama
5.3.
Diagram
Pohon Analisis Sasaran
Diagram pohon analisis sasaran
dimaksudkan untuk melihat hubungan
antara tindakan dan dampak dari setiap sasaran yang tepat. Untuk lebih jelas
mengenai hubungan tindakan-hasil antara sasaran pengembangan agrosistem dapat
dilihat pada gambar 2
Untuk mengetahui lebih jelas hubungan sebab akibat antara
masalah dapat dilihat pada struktur berikut:















![]() |






![]() |
|||||||
![]() |
|||||||
![]() |
|||||||
![]() |
|||||||
Gambar
2. Pohon Persoalan ( hubungan sebab akibat ) pada usaha Es Buah Stand Kiki 07, Kelurahan Salubulo, Kecamatan
Wara Utara, Kota Palopo 2016
BAGIAN ENAM
ANALISIS SASARAN TINDAKAN
PENGEMBANGAN AGROSISTEM
6.1. Tindakan
alternatif persasaran
Alternatif tindakan merupakan hasil
yang diperoleh dari evaluasi setiap alternatif yang tersedia terdapap
kriteria-kriteria yang ditetapkan. Pada saat evaluasi, setiap alternatif yang
tidak dapat memenuhi kriteria-kriteria yang ditetapkan segera digeser dari
analisis alternatif. Pemeliharaan alternatif tersebut adalah degan mengunakan
resiko paling kecil yang akan diterima perusahaan dan tindakan menimbulkan
kesulitan baru.
Analisis tindakan merupakan hasil
yang diperolehan dari evaluasi setiap alternatif yang tersedia terhadap
kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Pada saat evaluasi, setiap alternatip
yang tidak dapat memenuhi kriteria yang ditetapkan segera gugur dari analisis
alternatip. Berguna untuk melihat beberapa kemungkinan pilihan (alternatif )
hubungan tindakan ( rangkaian sasaran ) dianalisis sasaran yang mengarah pada
suatu keadaan tertentu ( anonym 10 , 2009).
Alternatif-alternatif tindakan ini
diharapkan akan sampai pada sasaran utama yaitu “jumblah produksi yang
meningkat dan berkualitas“ sehingga pada ahirnya jumblah penjualan tinggi.
Semua penyelesaian masalah akan dilakukan dan diharapkan dapat berlangsung
degan baik. Setelah melalui evaluasi, maka alternatif tindakan yang dapat
dilakukan untuk mencapai sasaran adalah:
a. Untuk
sasaran antara “ Tidak tersedianya priser atau pendingin dan tidak
tersedianya alat untuk memproduksi eskrim”, maka alternatif yang dapat di
lakukan adalah tersedia priser dan alat untuk pembuatan es krim melalui penambahan
alat produksi
b.
Untuk sasaran antara “ Tidak
tentunya bahan atau buah yang dibutuhkan untuk campuran es buah”
maka alternatif yang dapat di lakukan adalah menentunya buah yang dibutuhkan untuk campuran es buah melalui
penambahan agen penjual buah.
6.2. Analisis Keputusan
Analisis keputusan merupakan proses
prosedur sistematis yang berdasarkan pada pola piki yang berdasarkan pada pola
piker yang digunakan dalam menentukan pilihan dan berguna untuk memutuskan
alternatif. Selain itu, analisis keputusan juga diharapkan akan dapat menjawab
alternatif.selain itu analisis keputusan juga di harapkan akan dapat jawaban
tindakan apakah apa yang diperlukan dalam upaya pemecahan persoalan yang
diharapkan.
Tujuan dari analisis keputusan
adalah mengidentifikasi apa yang harus dikerjakan, mengembangkan kriteria yang
harus dipenuhi oleh sebuah pilihan, mengevaluasi alternatif terpilih terhadap
kriteria tersebut dan mempertimbangkan resiko-resiko yang mungkin timbul dalam
upaya pemecahan persoalan yang dihidapi.
Tujuan dari analisis keputusan
adalah alternatif mengidentifikasi apa yang harus dikerjakan, mengembangkan
kriteria yang harus dipenuhi oleh sebuah pilihan, mengembangkan kriteria yang
harus dipenuhi oleh sebuah pilihan, mengevaluasi alternatif terpilih terhadap
kriteria tersebut dan memperhatikan resiko-resiko yang mengkin timbul dari
alternatif terpilih. Beberapa langkah yang harus ditempuh adalisis keputusan
adalah sebagai berikut :
6.2.1. Pernyataan Keputusan
Tahap ini menunjukan pusat
perhatikan pada persoalan yang sudah ada. Pertanyaan keputusan tidak hanya
menunjukan tujuan dari suatu keputusan, tetapan juga merupakan tindakan yang
diambil dari keputusan tersebut.
6.2.2. Kriteria
Keputusan
Kriteria
keputasan merupakan kemampuan memberikan gambaran mengenai sesuatu keadaan suatu keadaan yang
lebih jelas dan terperinci tentang hasil keputusan yang diambil. Tujuan
penetapan kriteria adalah untuk penyaringan sejumlah alternatif lain yang pada
akhirnya akan muncul alternatif terbaik.
6.2.3. Alternatif
Keputusan
Alternatif keputusan merupakan
kemampuan memberikan gambaran mengenai suatu keadaan yang lebih jelas dan
terperinci tentang hasil keputusan yang di ambil. Tujuan penetapan kriteria
adalah untuk menyaring sejumblah alternatif lain yang pada akhirnya akan muncul
alternatif terbaik.
6.2.4. Evaluasi
Alternatif terhadap Kriteria Keputusan
Tahapini
merupakan prosedur yang digunakan untuk mengambil alternatif yang paling baik
yang dapat memenuhi sasaran alternatif-alternatif yang diperoleh pada alternatif
keputusan kemudian dievaluasi. Dalam evaluasi ini digunakan system pembobot,
dimana kriteria keputusan dan alternatif keputusan yang diberi bobot kemudian
diperhatikan hasil perkalian yang memiliki bobot yang tertinggi adalah
merupakan alternatif yang diprioritaskan.
BAGIAN TUJUH
MATRIKS PERENCANAAN PROYEK PENGEMBANGAN AGROSISTEM
7.1.
Matriks Perencanaan Proyek
Matriks perencanaan proyek adalah suatu alat untuk mengembangkan
rancangan proyek yang dapat memberikan suatu ringkasan mengenai rancangan proyek tersebut dalam sebuah matriks.
Dalam matriks
perencanaan akan dibahas
rnengenai empat hal yaitu dampak/konsekuensi dari sasaran utama, sasaran antara dan tindakan-tindakan yang dibagi menjadi tiga
bagian
yaitu
uraian tujuan
sesuai tingkatannya, ukuran tercapainya
hasil
dan
sistem informasi pengendalian.Namun
khusus bagian tindakan-tindakan dibagi atas tindakan, sarana yang diperlukan, dan biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan tindakan tersebut.
Dalam matriks perencanaan proyek ini, struktur alternatif tindakan terpilih dijabarkan kedalam matriks
perencanaan. Pada matriks ini yang dilakukan
adalah mengidentifikasi dan masing-masing tingkatan tujuan, menentukan ukuran tercapainya tujuan, menentukan sistem informasi pengendalian manajerial, menentukan sarana yang diperlukan dan menentukan besarnya biaya yang digunakan untuk mendukung tindakan.
Tabel 3. Matriks perencanaan proyek
pengembangan agrosistem stand kiki 07, kelurahan salobulo, kecamatan wara
utara, kota palopo 2016
Uraian
Tujuan Sesuai Tindakan
|
Ukuran
Tercapainya Tujuan
|
Sistem
Informasi Pengendalian
|
Hasil
Penjualan es buah berkembang
|
Bertambahnya jumlah
pasokan buah setiap harinya
|
Cepat mengambil keputusan
|
Sasaran
Utama
Keuntungan yang di dapat bertambah
|
Kekurangan bahan maupun
alat harus siap pakai dan harus ada pada hari itu,
|
Pemilik pengusaha
|
Sasaran
Antara
Berkurangnya biaya pengeluaran untuk
pembelian buah
|
Tidak terlalu banyak
pengeluaran pembelian
|
Pemilik pengusaha
|
Tindakan
|
Sarana
Yang Dibutuhkan
|
Perkiraan
Biaya (Rp)
|
A.
Menambah
alat produksi
|
Modal pembelian alat
|
Rp 3.000.000
|
Sumber: analisis penulis 2016
Tabel
4. Rencana kerja proyek pengembangan agrosistem stand kiki 07, kelurahan
salobulo, kecamatan wara utara, kota palopo 2016
No
|
Tindakan
Persasaran Antara
|
Penanggung
Jawab
|
Hasil
Kegiatan
|
Jadwal
(Bulan) Tahun 2016
|
||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
12
|
|||||
111
|
Menambah
alat produksi
|
Pemilik
usaha
|
Hanya
pembayaran penambahan alat
|
X
|
Sumber: analisis penulis 2016
BAGIAN DELAPAN
ANALISIS PERSOALAN POTENSIAL
Analisis persoalan
potensial adalah suatu upaya untuk melihat kemasa depan dengan
berdasarkan apa yang ada pada saat ini untuk kemudian
mencoba menentukan atau merumuskan tindakan-tindakan yang perlu diambil dan
memikirkan suatu tindakan pencegahan dan
penanggulangan terhadap persoalan-persoalan
yang mungkin timbul dari setiap tindakan
yang diambil tersebut.
Analisis persoalan potensial merupakan
proses rasional yang didasarkan
pada perhatian kita mengenai
peristiwa masa depan yang mungkin terjadi. Persoalan potensial yang akan terjadi
dapat diatasi jika kita dapat
meramalkan kesulitan yang mungkin timbul pada situasi
tertentu. Proses ini menggunakan apa yang diketahui dan berusaha untuk menghindari akibat negatif yang mungkin timbul dimasa depan (Kepner, 1992).
Langkah-Iangkah yang perlu ditempuh dalam analisa persoalan
potensial adalah sebagai berikut :
1.
Pernyataan
rencana
keputusan
dimaksudkan
untuk memberikan arah dan tujuan dari alternatif pilihan
sebagai jaminan terhadap
persoalan yang timbul.
2.
Menyusun
skenario pelaksanaan kegiatan merupakan urutan kegiatan atau
tindakan yang disusun untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan pada pernyataan rencana
keputusan
3.
Identifikasi tahap-tahap
rawan dimaksudkan untuk mengenal
daerah-daerah rawan pada
setiap kegiatan yang telah
ditetapkan.
4.
Identifikasi persoalan potensial khusus dimaksudkan untuk mempennudah identifikasi
yang mungkin timbul pada persoalan
sehingga pengambilan tindakan pencegahan
dan penanggulangan dapat
dilakukan.
5.
Identifikasi sebab persoalan potensial khusus adalah
salah
satu kegiatan yang dapat dilakukan terhadap sebab yang mungkin
timbul
dari setiap persoalan potensial khusus.
6.
Tindakan pencegahan dan
penanggulangan bertujuan untuk mengurangi
pengaruh persoalan yang timbul
dan tidak dapat dihindari.
7.
Struktur tindakan, dimaksudkan untuk merangkum seluruh
rencana kegiatan yang telah diputuskan. Struktur tindakan disusun
berdasarkan urutan kegiatan yang ditetapkan pada analisis persoalan potensial
Berdasarkan keempat
altematif tindakan terpilih dari
analisis keputusan maka analisis persoalan potensial pada
masing-masing tindakan sebagai
berikut :
Rencana Kegiatan 1. Pada
Tahap Penambahan Perlengkapan
Sekenario pelaksanaan kegiatan
1. Pembelian alat
Tahap-tahap raawan
2. modal
Persoalan potensial khusus
3. kurangnya modal
Sebab-sebab persoalan
4. Karena keuntungan yang kurang
Tindakan pencegahan
5. Mengkredit alat
Tindakan penanggulangan
6.
Tabel 5. Matrik analisis persoalan potensial pengembangan agrosistem, stand kiki
07, kelurahan salobulo, kecamatan wara utara, kota palopo 2016.
no
|
Pernyataan
rancangan kegiatan
|
Sekenario
kegiatan
|
Identifikasi
tahap rawan
|
Identifikasi
persoalan potensial(ppk)
|
Identifikasi
sebab-sebab ppk
|
Tindakan
pencegahan
|
Tindakan
penanggulangan
|
1.
|
Menambah alat produksi
|
Pembelian alat
|
modal
|
Kurangnya modal
|
Karena keuntungan yang kurang
|
Mengkredit alat
|
Sumber: analisis penulis 2016
BAGIAN DELAPAN
RENCANA
IMPLEMENTASI DAN AGENDA PEMANTAUAN
9.1. Dasar
Petimbangan
Tanggung jawab sosial berarti bahwa manajemen mempertimbangkan dampak
sosial dan ekonomi di dalam pembuatan keputusannya. Tanggung
jawab sosial perusahaan ini merupakan salah satu tugas yang
harus dilakukan oleh manajer organisasi perusahaan, karena aspek ini merupakan
syarat utama bagi berhasilnya perusahaan, terutama untuk jangka panjang. Untuk menciptakan iklim kerja yang manusiawi dalam agrosistem kasus, maka penulis
mencoba membuat suatu Rancangan
Implementasi.
Rancangan Implementasi merupakan
suatu bentuk rancangan yang disusun untuk memberikan gambaran tentang kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan oleh perusahaan untuk menerapkan berbagai
tindakan-tindakan yang telah terpilih.
Melalui Rancangan Implementasi mi, pihak perusahaan diharapkan memperoleh suatu konsep
rencana kegiatan yang lebih terinci dan terarah sehingga
tercipta komitmen yang kuat
untuk menciptakan suatu iklim kerja
yang manusiawi dengan mengacu
pada standar Social Accountability 8000 atau SA-8000.
Menetapkan rancangan agenda
pemantauan diharapkan apa yang telah dihasilkan
dan direncanakan dengan berbagai bentuk pertimbangan dan analisa dapat menjadi solusi terbaik untuk memperbaiki situasi perusahaan sekarang.
Tabel 6. Rancangan agenda
pemantauan, stand kiki 07, kelurahan salobulo, kecamatan wara utara, kota
palopo 2016.
No
|
Rencana
Kegiatan
|
Indikator
Kinerja
|
Jadwal
(Bulan) Tahun 2016
|
||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
12
|
||||
111
|
Menambah
alat produksi
|
X
|
Sumber: analisis penulis 2016
Dokumentasi
Magang




APPAS - USAHA ES BUAH STAND KIKI 07
Reviewed by https://numpuktugas.blogspot.com/
on
June 10, 2017
Rating:
No comments:
Post a Comment