BAB I
PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
Sistem
saraf manusia merupakan jalinan jaringan saraf yang saling berhubungan,
sangat khusus, dan kompleks. Sistem saraf ini mengoordinasikan,
mengatur, dan mengendalikan interaksi antara seorang individu dengan
lingkungan sekitarnya. Sistem tubuh yang penting ini juga mengatur
aktivitas sebagin besar sistem tubuh lainnya. Tubuh mampu berfungsi
sebagai satu kesatuan yang harmonis karena pengaturan hubungan saraf
diantara berbagai sistem (Price dan Wilson, 2005).
Fenomena
mengenai kesadaran, daya pikir, daya ingat, bahasa, sensasi, dan
gerakan semuanya berasal dari sistem ini. Oleh karena itu, kemampuan
untuk memahami, belajar, dan berespon terhadap rangsangan merupakan
hasil dari integrasi fungsi sistem saraf, yang memuncak dalam
kepribadian dan perilaku seseorang (Price dan Wilson, 2005).
2. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah; bagaimanaanatomi dan fisiologi sistem saraf?
3. Tujuan
Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui anatomi dan fisiologi sistem saraf.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Organisasi dan Sel Saraf
Dalam
mekanisme sistem saraf, lingkungan internal dan stimulus eksternal
dipantau dan diatur. Kemampuan khusus seperti iritabilitas, atau
sensitivitas terhadap stimulus, dan konduktivitas, atau kemampuan untuk
mentransmisi suatu respons terhadap stimulasi, diatur oleh sistem saraf
dalam tiga cara utama:
- Input sensorik. Sistem saraf menerima sensasi atau stimulus melalui reseptor, yang terletak di tubuh baik eksternal (reseptor somatic) maupun internal (reseptor viseral).
- Antivitas integratif. Reseptor mengubah stimulus menjadi impuls listrik yang menjalar di sepanjang saraf sampai ke otak dan medulla spinalis, yang kemudian akan menginterpretasi dan mengintegrasi stimulus, sehingga respon terhadap informasi bisa terjadi.
- Output motorik. Input dari otak dan medulla spinalis memperoleh respon yang sesuai dari otot dan kelenjar tubuh, yang disebut sebagai efektor.
2. Organisasi Struktural Sistem Saraf
Sistem saraf dibagi menjadi:
- Sistem saraf pusat (SSP). Terdiri dari otak dan medulla spinalis yang dilindungi tulang kranium dan kanal vertebral.
- Sistem saraf perifer meliputi seluruh jaringan saraf lain dalam tubuh. Sistem ini terdiri dari saraf cranial dan saraf spinal yang menghubungkan otak dan medulla spinalis dengan reseptor dan efektor.
Secara fungsional sistem saraf perifer terbagi menjadi sistem aferen dan sistem eferen.
- Saraf aferen (sensorik) mentransmisi informasi dari reseptor sensorik ke SSP
- Saraf eferen (motorik) mentransmisi informasi dari SSP ke otot dan kelenjar.
Sistem eferen dari sistem saraf perifer memiliki dua sub divisi:
1) Divisi
somatic (volunter) berkaitan dengan perubahan lingkungan eksternal dan
pembentukan respons motorik volunteer pada otot rangka.
2) Divisi
otonom (involunter) mengendalikan seluruh respon involunter pada otot
polos, otot jantung dan kelenjar dengan cara mentransmisi impuls saraf
melalui dua jalur:
a) Saraf simpatis berasal dari area toraks dan lumbal pada medulla spinalis.
b) Saraf parasimpatis berasal dari area otak dan sacral pada medulla spinalis.
Sebagian besar organ internal di bawah kendali otonom memiliki inervasi simpatis dan parasimpatis.
2. Sel-Sel Pada Sistem Saraf
- Pengertian Neuron
Neuron adalah unit fungsional sistem saraf yang terdiri dari badan sel dan perpanjangan sitoplasma.
- Badan sel atau perikarion, suatu neuron mengendalikan metabolisme keseluruhan neuron.
Bagian ini tersusun dari komponen berikut :
1) Satu
nucleus tunggal, nucleolus yang menanjol dan organel lain seperti
kompleks golgi dan mitochondria, tetapi nucleus ini tidak memiliki
sentriol dan tidak dapat bereplikasi.
2) Badan nissi, terdiri dari reticulum endoplasma kasar dan ribosom-ribosom bebas serta berperan dalam sintesis protein.
3) Neurofibril, yaitu neurofilamen dan neurotubulus yang dapat dilihat melalui mikroskop cahaya jika diberi pewarnaan dengan perak.
- Dendrit adalah perpanjangan sitoplasma yang biasanya berganda dan pendek serta berfungsi untuk menghantar impuls ke sel tubuh.
- Akson adalah suatu prosesus tunggal, yang lebih tipis dan lebih panjang dari dendrite. Bagian ini menghantar impuls menjauhi badan sel ke neuron lain, ke sel lain (sel otot atau kelenjar) atau ke badan sel neuron yang menjadi asal akson.
3. Klasifikasi Neuron
- Fungsi
Klasifikasi neuron secara fungsional berdasarkan arah transmisi impulsnya:
1) Neuron sensorik (aferen), menghantarkan impuls listrik dari reseptor pada kulit, organ indera atau suatu organ internal ke SSP.
2) Neuron motorik, menyampaikan impuls dari SSP ke efektor.
3) Interneuron
(neuron yang berhubungan), ditemukan seluruhnya dalam SSP. Neuron ini
menghubungkan neuron sensorik dan motorik atau menyampaikan informasi ke
interneuron lain.
- Struktur
Klasifikasi neuron secara structural berdasarkan jumlah prosesusnya:
1) Neuron
unipolar, memiliki satu akson dan dua denderit atau lebih. Sebagian
besar neuron motorik, yang ditemukan dalam otak dan medulla spinalis,
masuk dalam golongan ini.
2) Neuron bipolar, memiliki satu akson dan satu dendrite. Neuron ini ditemukan pada organ indera, seperti amta, telinga dan hidung.
- Sel Neuroglial
Biasanya disebut glia, sel neuroglial adalah sel penunjang tambahan pada SSP yang berfungsi sebagai jaringan ikat.
1.Astrosit
adalah sel berbentuk bintang yang memiliki sejumlah prosesus panjang,
sebagian besar melekat pada dinding kapilar darah melalui pedikel atau
“kaki vascular”.
2. Oligodendrosit menyerupai astrosit, tetapi badan selnya kecil dan jumlah prosesusnya lebih sedikit dan lebih pendek.
3. Mikroglia ditemukan dekat neuron dan pembuluh darah, dan dipercaya memiliki peran fagositik.
4. Sel ependimal membentuk membran spitelial yang melapisi rongga serebral dan ronggal medulla spinalis.
- Kelompok Neuron
- Nukleus adalah kumpulan badan sel neuron yang terletak di dalam SSP.
- Ganglion adalah kumpulan badan sel neuron yang terletak di bagian luar SSP dalam saraf perifer.
- Saraf adalah kumpulan prosesus sel saraf (serabut) yang terletak di luar SSP.
- Saraf gabungan. Sebagian besar saraf perifer adalah saraf gabungan; saraf ini mengandung serabut arefen dan eferen yang termielinisasi dan yang tidak termielinisasi.
- Traktus adalah kumpulan serabut saraf dalam otak atau medulla spinalis yang memiliki origo dan tujuan yang sama.
- Komisura adalah pita serabut saraf yang menghubungkan sisi-sisi yang berlawanan pada otak atau medulla spinalis.
- Sistem Saraf Pusat
- Otak
1) Perkembangan Otak
Otak
manusia mencapai 2% dari keseluruhan berat tubuh, mengkonsumsi 25%
oksigen dan menerima 1,5% curah jantung. Bagian cranial pada tabung
saraf membentuk tiga pembesaran (vesikel) yang berdiferensiasi untuk
membentuk otak: otak depan, otak tengah dan otak belakang.
a) Otak depan (proensefalon), terbagi menjadi dua subdivisi : telensefalon dan diensefalon.
i) Telensefalon
merupakan awal hemisfer serebral atau serebrum dan basal ganglia serta
korpus striatum (substansi abu-abu) pada serebrum.
ii) Diensefalon menjadi thalamus, hipotalamus dan epitalamus.
b) Otak tengah (mesensefalon) terus tumbuh dan pada orang dewasa disebut otak tengah.
c) Otak belakang (rombensefalon) terbagi menjadi dua subdivisi : metensefalon dan mielensefalon.
i) Metensefalon berubah menjadi batang otak (pons) dan serebelum.
ii) Mielensefalon menjadi medulla oblongata.
2) Lapisan Pelindung
Otak
terdiri dari rangka tulang bagian luar dan tiga lapisan jaringan ikat
yang disebut meninges. Lapisan meningeal terdiri dari pia meter, lapisan
araknoid dan durameter.
a) Pia meter adalah lapisan terdalam yang halus dan tipis, serta melekat erat pada otak.
b) Lapisan
araknoid terletak di bagian eksternal pia meter dan mengandung sedikit
pembuluh darah. Ruang araknoid memisahkan lapisan araknoid dari piameter
dan mengandung cairan cerebrospinalis, pembuluh darah serta jaringan
penghubung serta selaput yang mempertahankan posisi araknoid terhadap
piameter di bawahnya.
c) Durameter,
lapisan terluar adalah lapisan yang tebal dan terdiri dari dua lapisan.
Lapisan ini biasanya terus bersambungan tetapi terputus pada beberapa
sisi spesifik. Lapisan periosteal luar pada durameter melekat di
permukaan dalam kranium dan berperan sebagai periosteum dalam pada
tulang tengkorak. Lapisan meningeal dalam pada durameter tertanam sampai
ke dalam fisura otak dan terlipat kembali di arahnya untuk membentuk
falks serebrum, falks serebelum, tentorium serebelum dan sela diafragma.
Ruang subdural memisahkan durameter dari araknoid pada regia cranial
dan medulla spinalis. Ruang epidural adalah ruang potensial antara
perioteal luar dan lapisan meningeal dalam pada durameter di regia
medulla spinalis.
3) Cairan Cerebrospinalis
Cairan
serebrospinalis mengelilingi ruang sub araknoid di sekitar otak dan
medulla spinalis. Cairan ini juga mengisi ventrikel dalam otak. Cairan
cerebrospinalis menyerupai plasma darah dan cairan interstisial, tetapi
tidak mengandung protein. Cairan serebrospinalis dihasilkan oleh plesus
koroid dan sekresi oleh sel-sel ependimal yang mengitari pembuluh darah
serebral dan melapisi kanal sentral medulla spinalis. Fungsi cairan
cerebrospinalis adalah sebagai bantalan untuk pemeriksaan lunak otak dan
medulla spinalis, juga berperan sebagai media pertukaran nutrient dan
zat buangan antara darah dan otak serta medulla spinalis.
4) Serebrum
Serebrum tersusun dari dua hemisfer serebral, yang membentuk bagian terbesar otak.
a) Koterks serebral terdiri dari 6 lapisan sel dan serabut saraf.
b) Ventrikel I dan II (ventrikel lateral) terletak dalam hemisfer serebral.
c) Korpus kolosum yang terdiri dari serabut termielinisasi menyatukan kedua hemisfer.
d) Fisura
dan sulkus. Setiap hemisfer dibagi oleh fisura dan sulkus menjadi 4
lobus (frontal, paritetal, oksipital dan temporal) yang dinamakan sesuai
tempat tulangnya berada.
i) Fisura longitudinal membagi serebrum menjadi hemisfer kiri dan kanan.
ii) Fisura transversal memisahkan hemisfer serebral dari serebelum.
iii) Sulkus pusat / fisura Rolando memisahkan lobus frontal dari lobus parietal.
iv) Sulkus lateral / fisura Sylvius memisahkan lobus frontal dan temporal.
v) Sulkus parieto-oksipital memisahkan lobus parietal dan oksipital.
d) Girus. Permukaan hemisfer serebral memiliki semacam konvolusi yang disebut girus.
5) Area Fungsional Korteks Serebri
a) Area motorik primer pada korteks
Area
primer terdapat dalam girus presentral. Disini neuron mengendalikan
kontraksi volunteer otot rangka. Area pramotorik korteks terletak tepat
di sisi anterior girus presentral. Neuron mengendalikan aktivitas
motorik yang terlatih dan berulang seperti mengetik. Area broca terletak
di sisi anterior area premotorik pada tepi bawahnya.
b) Area sensorik korteks
Terdiri
dari area sensorik primer, area visual primer, area auditori primer.
Area olfaktori primer dan area pengecap primer (gustatory).
c) Area asosiasitraktus serebral
Terdiri area asosiasi frontal, area asosiasi somatic, area asosiasi visual, area wicara Wernicke.
d) Ganglia basal
Adalah kepulauan substansi abu-abu yang terletak jauh di dalam substansi putih serebrum.
6) Diensefalon
Terletak di antara serebrum dan otak tengah serta tersembunyi di balik hemisfer serebral, kecuali pada sisi basal.
a) Talamus
Terdiri
dari dua massa oval (lebar 1 ¼ cm dan panjang 3 ¾ cm) substansi abu-abu
yang sebagian tertutup substansi putih. Masing-masing massa menonjol ke
luar untuk membentuk sisi dinding ventrikel ketiga.
b) Hipotalamus
Terletak
di didi inferior thalamus dan membentuk dasar serta bagian bawah sisi
dinding ventrikel ketiga. Hipotalamus berperan penting dalam
pengendalian aktivitas SSO yang melakukan fungsi vegetatif penting untuk
kehidupan, seperti pengaturan frekwensi jantung, tekanan darah, suhu
tubuh, keseimbangan air, selera makan, saluran pencernaan dan aktivitas
seksual. Hipotalamus juga berperan sebagai pusat otak untuk emosi
seperti kesenangan, nyeri, kegembiraan dan kemarahan. Hipotalamus
memproduksi hormon yang mengatur pelepasan atau inhibisi hormon kelenjar
hipofise sehingga mempengaruhi keseluruhan sistem endokrin.
c) Epitalamus
Membentuk
langit-langit tipis ventrikel ketiga. Suatu massa berukuran kecil,
badan pineal yang mungkin memiliki fungsi endokrin, menjulur dari ujung
posterior epitalamus.
7) Sistim Limbik
Terdiri
dari sekelompok struktur dalam serebrum dan diensefalon yang terlibat
dalam aktivitas emosional dan terutama aktivitas perilaku tak sadar.
Girus singulum, girus hipokampus dan lobus pitiformis merupakan bagian
sistem limbic dalam korteks serebral.
8) Otak Tengah
Merupakan
bagian otak pendek dan terkontriksi yang menghubungkan pons dan
serebelum dengan serebrum dan berfungsi sebagai jalur penghantar dan
pusat refleks. Otak tengah, pons dan medulla oblongata disebut sebagai
batang otak.
9) Pons
Hampir
semuanya terdiri dari substansi putih. Pons menghubungkan medulla yang
panjang dengan berbagai bagian otak melalui pedunkulus serebral. Pusat
respirasi terletak dalam pons dan mengatur frekwensi dan kedalaman
pernapasan. Nuclei saraf cranial V, VI dan VII terletak dalam pons, yang
juga menerima informasi dari saraf cranial VIII.
10) Serebelum
Terletak
di sisi inferior pons dan merupakan bagian terbesar kedua otak. Terdiri
dari bagian sentral terkontriksi, vermis dan dua massa lateral,
hemisfer serebelar. Serebelum bertanggung jawab untuk mengkoordinasi dan
mengendalikan ketepatan gerakan otot dengan baik. Bagian ini memastikan
bahwa gerakan yang dicetuskan di suatu tempat di SSP berlangsung dengan
halus bukannya mendadak dan tidak terkordinasi. Serebelum juga
berfungsi untuk mempertahankan postur.
11) Medulla Oblongata
Panjangnya
sekitar 2,5 cm dan menjulur dari pons sampai medulla spinalis dan terus
memanjang. Bagian ini berakhir pada area foramen magnum tengkoral.
Pusat medulla adalah nuclei yang berperan dalam pengendalian fungsi
seperti frekwensi jantung, tekanan darah, pernapasan, batuk, menelan dan
muntah. Nuclei yang merupakan asal saraf cranial IX, X, XI dan XII
terletak di dalam medulla.
12) Formasi Retikular
Formasi
retukular atau sistem aktivasi reticular adalah jarring-jaring serabut
saraf dan badan sel yang tersebar di keseluruhan bagian medulla
oblongata,pons dan otak tengah. Sistem ini penting untuk memicu dan
mempertahankan kewaspadaan serta kesadaran.
5. Medulla Spinalis
1) Fungsi Medulla Spinalis
Medulla
spinalis mengendalikan berbagai aktivitas refleks dalam tubuh. Bagian
ini mentransmisi impuls ke dan dari otak melalui traktus asenden dan
desenden.
2) Struktur Umum
Medulla
spinalis berbentuk silinder berongga dan agak pipih. Walaupun diameter
medulla spinalis bervariasi, diameter struktur ini biasanya sekitar
ukuran jari kelingking. Panjang rata-rata 42 cm. Dua pembesaran,
pembesaran lumbal dan serviks menandai sisi keluar saraf spinal besar
yang mensuplai lengan dan tungkai. Tiga puluh satu pasang (31) saraf
spinal keluar dari area urutan korda melalui foramina intervertebral.
3) Struktur Internal
Terdiri
dari sebuah inti substansi abu-abu yang diselubungi substansi putih.
Kanal sentral berukuran kecil dikelilingi oleh substansi abu-abu
bentuknya seperti huruf H. Batang atas dan bawah huruf H disebut tanduk
atau kolumna dan mengandung badan sel, dendrite asosiasi dan neuron
eferen serta akson tidak termielinisasi. Tanduk dorsal adalah batang
vertical atas substansi abu-abu. Tanduk ventral adalah batang vertical
bawah. Tanduk lateral adalah protrusi di antara tanduk posterior dan
anterior pada area toraks dan lumbal sistem saraf perifer. Komisura
abu-abu menghubungkan substansi abu-abu di sisi kiri dan kanan medulla
spinalis. Setiap saraf spinal memiliki satu radiks dorsal dan satu
radiks ventral.
4) Traktus Spinal
Substansi
putih korda yang terdiri dari akson termielinisasi, dibagi menjadi
funikulus anterior,posterior dan lateral. Dalam funikulus terdapat
fasiukulu atau traktus. Traktus diberi nama sesuai dengan lokasi, asal
dan tujuannya.
6. Sistem Saraf Perifer
Sistem
ini terdiri dari jaringan saraf yang berada di bagian luar otak dan
medulla spinalis. Sistem ini juga mencakup saraf cranial yang berasal
dari otak; saraf spinal, yang berasal dari medulla spinalis dan ganglia
serta reseptor sensorik yang berhubungan.
- Saraf Kranial
12
pasang saraf cranial muncul dari berbagai bagian batang otak. Beberapa
saraf cranial hanya tersusun dari serabut sensorik, tetapi sebagaian
besar tersusun dari serabut sensorik dan serabut motorik.
1) Saraf Olfaktorius ( CN I )
Merupakan
saraf sensorik. Saraf ini berasal dari epithelium olfaktori mukosa
nasal. Berkas serabut sensorik mengarah ke bulbus olfaktori dan menjalar
melalui traktus olfaktori sampai ke ujung lobus temporal (girus
olfaktori), tempat persepsi indera penciuman berada.
2) Saraf Optik ( CN II )
Merupakan
saraf sensorik. Impuls dari batang dan kerucut retina di bawa ke badan
sel akson yang membentuk saraf optic. Setiap saraf optic keluar dari
bola mata pada bintik buta dan masuk ke rongga cranial melaui foramen
optic. Seluruh serabut memanjang saat traktus optic, bersinapsis pada
sisi lateral nuclei genikulasi thalamus dan menonjol ke atas sampai ke
area visual lobus oksipital untuk persepsi indera penglihatan.
3) Saraf Okulomotorius ( CN III )
Merupakan
saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari saraf motorik.
Neuron motorik berasal dari otak tengah dan membawa impuls ke seluruh
otot bola mata (kecuali otot oblik superior dan rektus lateral), ke otot
yang membuka kelopak mata dan ke otot polos tertentu pada mata. Serabut
sensorik membawa informasi indera otot (kesadaran perioperatif) dari
otot mata yang terinervasi ke otak.
4) Saraf Traklear ( CN IV )
Adalah
saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari saraf motorik dan
merupakan saraf terkecil dalam saraf cranial. Neuron motorik berasal
dari langit-langit otak tengah dan membawa impuls ke otot oblik superior
bola mata. Serabut sensorik dari spindle otot menyampaikan informasi
indera otot dari otot oblik superior ke otak.
5) Saraf Trigeminal ( CN V )
Saraf
cranial terbesar, merupakan saraf gabungan tetapi sebagian besar
terdiri dari saraf sensorik. Bagian ini membentuk saraf sensorik utama
pada wajah dan rongga nasal serta rongga oral. Neuron motorik berasal
dari pons dan menginervasi otot mastikasi kecuali otot buksinator. Badan
sel neuron sensorik terletak dalam ganglia trigeminal.
Serabut ini bercabang ke arah distal menjadi 3 divisi:
i) Cabang
optalmik membawa informasi dari kelopak mata, bola mata, kelenjar air
mata, sisi hidung, rongga nasal dan kulit dahi serta kepala.
ii) Cabang maksilar membawa informasi dari kulit wajah, rongga oral (gigi atas, gusi dan bibir) dan palatum.
iii) Cabang mandibular membawa informasi dari gigi bawah, gusi, bibir, kulit rahang dan area temporal kulit kepala.
6) Saraf Abdusen ( CN VI )
Merupakan
saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari saraf motorik.
Neuron motorik berasal dari sebuah nucleus pada pons yang menginervasi
otot rektus lateral mata. Serabut sensorik membawa pesan proprioseptif
dari otot rektus lateral ke pons.
7) Saraf Fasial ( CN VII )
Merupakan
saraf gabungan. Meuron motorik terletak dalam nuclei pons. Neuron ini
menginervasi otot ekspresi wajah, termasuk kelenjar air mata dan
kelenjar saliva. Neuron sensorik membawa informasi dari reseptor
pengecap pada dua pertiga bagian anterior lidah.
8) Saraf Vestibulokoklearis ( CN VIII )
Hanya terdiri dari saraf sensorik dan memiliki dua divisi.
i) Cabang
koklear atau auditori menyampaikan informasi dari reseptor untuk indera
pendengaran dalam organ korti telinga dalam ke nuclei koklear pada
medulla, ke kolikuli inferior, ke bagian medial nuclei genikulasi pada
thalamus dan kemudian ke area auditori pada lobus temporal.
ii) Cabang
vestibular membawa informasi yang berkaitan dengan ekuilibrium dan
orientasi kepala terhadap ruang yang diterima dari reseptor sensorik
pada telinga dalam.
9) Saraf Glosofaringeal ( CN IX )
Merupakan
saraf gabungan. Neuron motorik berawal dari medulla dan menginervasi
otot untuk wicara dan menelan serta kelenjar saliva parotid. Neuron
sensorik membawa informasi yang berkaitan dengan rasa dari sepertiga
bagian posterior lidah dan sensasi umum dari faring dan laring; neuron
ini juga membawa informasi mengenai tekanan darah dari reseptor sensorik
dalam pembuluh darah tertentu.
10) Saraf Vagus ( CN X )
Merupakan
saraf gabungan. Neuron motorik berasal dari dalam medulla dan
menginervasi hampir semua organ toraks dan abdomen. Neuron sensorik
membawa informasi dari faring, laring, trakea, esophagus, jantung dan
visera abdomen ke medulla dan pons.
11) Saraf Aksesori Spinal ( CN XI )
Merupakan
saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari serabut motorik.
Neuron motorik berasal dari dua area: bagian cranial berawal dari
medulla dan menginervasi otot volunteer faring dan laring, bagian spinal
muncul dari medulla spinalis serviks dan menginervasi otot trapezius
dan sternokleidomastoideus. Neuron sensorik membawa informasi dari otot
yang sama yang terinervasi oleh saraf motorik ; misalnya otot laring,
faring, trapezius dan otot sternokleidomastoid.
12) Saraf Hipoglosal ( CN XII )
Termasuk
saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari saraf motorik.
Neuron motorik berawal dari medulla dan mensuplai otot lidah. Neuron
sensorik membawa informasi dari spindel otot di lidah.
7. Saraf Spinal
31
pasang saraf spinal berawal dari korda melalui radiks dorsal
(posterior) dan ventral(anterior). Pada bagian distal radiks dorsal
ganglion, dua radiks bergabung membentuk satu saraf spinal. Semua saraf
tersebut adalah saraf gabungan (motorik dan sensorik), membawa informasi
ke korda melalui neuron aferen dan meninggalkan korda melalui neuron
eferen.
Saraf spinal diberi nama dan angka sesuai dengan regia kolumna bertebra tempat munculnya saraf tersebut.
1) Saraf serviks ; 8 pasang, C1 – C8.
2) Saraf toraks ; 12 pasang, T1 – T12.
3) Saraf lumbal ; 5 pasang, L1 – L5.
4) Saraf sacral ; 5 pasang, S1 – S5.
5) Saraf koksigis, 1 pasang.
Setelah
saraf spinal meninggalkan korda melalui foramen intervertebral, saraf
kemudian bercabang menjadi empat divisi yaitu: cabang meningeal, ramus
dorsal, cabang ventral dan cabang viseral.
Pleksus
adalah jarring-jaring serabut saraf yang terbentuk dari ramus ventral
seluruh saraf spinal, kecuali TI dan TII yang merupakan awal saraf
interkostal.
8. Sistem Saraf Otonom
SSO
merupakan sistem motorik eferen visceral. Sistem ini menginervasi
jantung; seluruh otot polos, seperti pada pembuluh darah dan visera
serta kelenjar-kelenjar. SSO tidak memiliki input volunteer; walaupun
demikian, sistem ini dikendalikan oleh pusat dalam hipotalamus, medulla
dan korteks serebral serta pusat tambahan pada formasi reticular batang
otak.
Serabut
aferen sensorik (visera) menyampaikan sensasi nyeri atau rasa kenyang
dan pesan-pesan yang berkaitan dengan frekwensi jantung, tekanan darah
dan pernapasan, yang di bawa ke SSP di sepanjang jalur yang sama dengan
jalur serabut saraf motorik viseral pada SSO.
Divisi
SSO memiliki 2 divisi yaitu divisi simpatis dan divisi parasimpatis.
Sebagian besar organ yang diinervasi oleh SSO menerima inervasi ganda
dari saraf yang berasal dari kedua divisi. Divisi simpatis dan
parasimpatis pada SSO secara anatomis berbeda dan perannya antagonis.
1) Divisi Simpatis / Torakolumbal
Memiliki
satu neuron preganglionik pendek dan satu neuron postganglionic
panjang. Badan sel neuron preganglionik terletak pada tanduk lateral
substansi abu-abu dalam segemen toraks dan lumbal bagian atas medulla
spinalis.
Fungsi
saraf ini terutama untuk memacu kerja organ tubuh, walaupun ada
beberapa yang malah menghambat kerja organ tubuh. Fungsi memacu, antara
lain mempercepat detak jantung, memperbesar pupil mata, memperbesar
bronkus. Adapun fungsi yang menghambat, antara lain memperlambat kerja
alat pencernaan, menghambat ereksi, dan menghambat kontraksi kantung
seni.
2) Divisi Para Simpatis / Kraniosakral
Memiliki
neuron preganglionik panjang yang menjulur mendekati organ yang
terinervasi dan memiliki serabut postganglionic pendek. Badan sel neuron
terletak dalam nuclei batang otak dan keluar melalui CN III, VII, IX,
X, dan saraf XI, juga dalam substansi abu-abu lateral pada segmen sacral
kedua, ketiga dan keempat medulla spinalis dan keluar melalui radiks
ventral.
Saraf
ini memiliki fungsi kerja yang berlawanan jika dibandingkan dengan
saraf simpatik. Saraf parasimpatik memiliki fungsi, antara lain
menghambat detak jantung, memperkecil pupil mata, memperkecil bronkus,
mempercepat kerja alat pencernaan, merangsang ereksi, dan mepercepat
kontraksi kantung seni. Karena cara kerja kedua saraf itu berlawanan,
makamengakibatkan keadaan yang normal.
3) Neurotransmiter SSO
Asetilkolin
dilepas oleh serabut preganglionik simpatis dan serabut preganglionik
parasimpatis yang disebut serabut kolinergik. Norepinefrin dilepas oleh
serabut post ganglionik simpatis, yang disebut serabut adrenergic.
Norepinefrin dan substansi yang berkaitan, epinefrin juga dilepas oleh
medulla adrenal.
BAB III
KESIMPULAN
1.Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut:- Sistem saraf manusia merupakan jalinan jaringan saraf yang mengoordinasikan, mengatur, dan mengendalikan interaksi antara seorang individu dengan lingkungan sekitarnya.
- Kemampuan khusus seperti iritabilitas, atau sensitivitas terhadap stimulus, dan konduktivitas, atau kemampuan untuk mentransmisi suatu respons terhadap stimulasi, diatur oleh sistem saraf dalam tiga cara utama: input sensorik, antivitas integratif, dan output motorik.
- Unit fungsional sistem saraf adalah neuron. Secara umum, setiap neuron terdiri dari: badan sel, dendrite, dan akson.
- Sistem saraf dibagi menjadi: sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan medulla spinalis. Sistem saraf perifer terdiri dari saraf cranial yang berasal dari otak dan saraf spinal yang berasal dari medulla spinalis.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.numpuktugas.blogspot.com
http://www.tugaskita.ml
Heryati,Euis dan Nur Faizah. 2008. “Psikologi Faal”, Diktat Kuliah. Fakultas Ilmu Pendidikan UPI.Price, Sylvia Anderson dan Lorraine McCarty Wilson. 2005. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit; alih bahasa, Brahm U. Pendit, dkk; editor edisis bahasa Indonesia, Huriawan Hertanto, dkk. Volume 2. Edisi 6. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Sloane, Ethel. 2012. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula; alih bahasa, James Veldman, editor edisi bahasa Indonesia, Palupi Widyastuti. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
MAKALAH ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM SYARAF LENGKAP
Reviewed by https://numpuktugas.blogspot.com/
on
September 20, 2017
Rating:
No comments:
Post a Comment