MAKALAH SEJARAH PALANG MERAH REMAJA (PMR) LENGKAP

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dengan berakhirnya perang dunia I, berbagai epidemi penyakit berjangkit, bencana kelaparan menjalar, melihat kenyataan itu perlu mendirikan suatu organisasi yang menangani masalah bantuan.  Organisasi ini resmi didirikan pada tanggal 05 Mei 1919 dalam suatu Konferensi Kesehatan Internasional di Cannas Perancis.

1.2. Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk :
o   Mengetahui dan memahami sejarah lahirnya organisasi Palang Merah Internasional
o   Menambah wawasan mengenai organisasi Palang Merah Internasional
o  Sebagai salah satu tugas dari penempuan bed.

1.3. Rumusan Masalah

  1. bagaimana sejarah lahirnya palang merah international ?
  2. bagaimana sejarah berdirinya palang merah indonesia ?
  3. bagaimana organisasi palang merah internasional ?
  4. bagaimana prinsip dasar palang merah ?

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Sejarah Lahirnya Palang Merah Internasional

Pada tanggal 24 Juni 1859 di Solferino, sebuah kota kecil yang terletak di daratan rendah Propinsi Lambordi, sebelah utara Italia, berlangsung pertempuran sengit antara prajurit Perancis dan Austria. Pertempuran yang berlangsung sekitar 16 jam dan melibatkan 320.000 orang prajurit itu, menelan puluhan ribu korban tewas dan luka-luka. Sekitar 40 ribu orang meninggal dalam pertempuran.
Banyaknya prajurit yang menjadi korban, dimana pertempuran berlangsung antar kelompok yang saling berhadapan, memang merupakan karakteristik perang yang berlangsung pada jaman itu. Tak ubahnya seperti pembantaian massal yang menghabisi ribuan orang pada satu waktu. Terlebih lagi, komandan militer tidak memperhatikan kepentingan orang yang terluka untuk mendapatkan pertolongan dan perawatan. Mereka hanya dianggap sebagai ‘makanan meriam’. Ribuan mayat tumpang tindih dengan mereka yang terluka tanpa pertolongan. Jumlah ahli bedah pun sangat tidak mencukupi. Saat itu, hanya ada empat orang dokter hewan yang merawat seribu kuda serta seorang dokter untuk seribu orang. Pertempuran tersebut pada akhirnya dimenangkan oleh Perancis.
Akibat perang dengan pemandangan yang sangat mengerikan itu, menggugahHenry Dunant, seorang pengusaha berkebangsaan Swiss (1828 – 1910) yang kebetulan lewat dalam perjalanannya untuk menemui Kaisar Napoleon III guna keperluan bisnis. Namun menyaksikan pemandangan yang sangat mengerikan akibat pertempuran, membuat kesedihannya muncul dan terlupa akan tujuannya bertemu dengan Kaisar. Dia mengumpulkan orang-orang dari desa-desa sekitarnya dan tinggal di sana selama tiga hari untuk sungguh-sungguh menghabiskan waktunya guna merawat orang yang terluka.
Ribuan orang yang terluka tanpa perawatan dan dibiarkan mati di tempat, karena pelayanan medis yang tidak mencukupi jumlahnya dan tidak memadai dalam tugas/keterampilan, membuatnya sangat tergugah. Kata-kata bijaknya yang diungkapkan saat itu, “Siamo tutti fratelli” (Kita semua saudara), membuka hati para sukarelawan untuk melayani kawan maupun lawan tanpa membedakannya.

2.2. Sejarah Berdirinya Palang Merah Indonesia

Berdirinya Palang Merah di Indonesia sebetulnya sudah dimulai sebelum Perang Dunia II, tepatnya 12 Oktober 1873.Pemerintah Kolonial Belanda mendirikan Palang Merah di Indonesia dengan nama Nederlandsche Roode Kruis Afdeeling Indië (NERKAI) yang kemudian dibubarkan pada saat pendudukan Jepang.[2]
Perjuangan mendirikan Palang Merah Indonesia (PMI) diawali 1932. Kegiatan tersebut dipelopori Dr. R. C. L. Senduk dan Dr. Bahder Djohan dengan membuat rancangan pembentukan PMI. Rancangan tersebut mendapat dukungan luas terutama dari kalangan terpelajar Indonesia, dan diajukan ke dalam Sidang Konferensi Narkai pada 1940, akan tetapi ditolak mentah-mentah.
Rancangan tersebut disimpan menunggu saat yang tepat. Seperti tak kenal menyerah pada saat pendudukan Jepang mereka kembali mencoba untuk membentuk Badan Palang Merah Nasional, namun sekali lagi upaya itu mendapat halangan dari Pemerintah Tentara Jepang sehingga untuk yang kedua kalinya rancangan tersebut kembali disimpan.
Proses pembentukan PMI dimulai 3 September 1945 saat itu Presiden Soekarno memerintahkan Dr. Boentaran (Menkes RI Kabinet I) agar membentuk suatu badan Palang Merah Nasional.
Dibantu panitia lima orang yang terdiri dari Dr. R. Mochtar sebagai Ketua, Dr. Bahder Djohan sebagai Penulis dan tiga anggota panitia yaitu Dr. R. M. Djoehana Wiradikarta, Dr. Marzuki, Dr. Sitanala, Dr Boentaran mempersiapkan terbentuknya Palang Merah Indonesia. Tepat sebulan setelah kemerdekaan RI, 17 September 1945, PMI terbentuk. Peristiwa bersejarah tersebut hingga saat ini dikenal sebagai Hari PMI.
Peran PMI adalah membantu pemerintah di bidang sosial kemanusiaan, terutama tugas kepalangmerahan sebagaimana dipersyaratkan dalam ketentuan Konvensi-Konvensi Jenewa 1949 yang telah diratifikasi oleh pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1958 melalui UU No 59.
Sebagai perhimpunan nasional yang sah, PMI berdiri berdasarkan Keputusan Presiden No 25 tahun 1950 dan dikukuhkan kegiatannya sebagai satu-satunya organisasi perhimpunan nasional yang menjalankan tugas kepalangmerahan melalui Keputusan Presiden No 246 tahun 1963.

2.3. Organisasi Palang Merah Internasional

2.3.1   KIPM/ICRC.
Komite Internasional Palang Merah = Intermational Commite Of The Red Crocc, merupakan perkembangan dari panitia lima/komite lima. Didirikan pada tahun 1863 sebagai lembaga netral pelindung Prinsip _ Prinsip Palang Merah. KIPM juga sebagai penggerak Palang Merah dan peleta dasar konvensi Genewa, KIPM berkedudukan di Jenewa – Swiss dan beranggotakan 25 orang warga Negara Swiss.
2.3.2 LIGA
Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Liga adalah gabungan Internasional Palang Merah yang menangani masalah kesehatan, mencegah penyakit dan mengurangi penderitaan manusia. Liga didirikan pada tanggal 5 Mei 1919 dengan diadakannya Konferensi Kesehatan Internasional di Cammer Pancis dan berdirinya Liga diprakarsai oleh seorang bankir Amerika bernama Mr.Henry P. Davidson.
Motto Liga Inter Arma Caritas “ ( Bantuan diantara pertikaian) Per- Humanitatem Ad Pacem ( Perdamaian Melalui Kemanusiaan )
Palang Merah Indonesia diterima sebagai anggota LIGA yang ke 68 pada tanggal 16 Oktober 1950
2.3.3 Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Nasional ( PPM dan BSMN )
Adalah perhimpunan Nasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah yang diakui oleh ICRC dan Liga sesuai dengan ketentuan yang berlaku
2.3.4 Konfenrensi Internasional Palang Merah
KIPM adalah pertemuan tertinggi yang biasanya diselenggarakan 4 tahun sekali terdiri dari delegasi – delegasi Palang Merah Internasional dan Negara – Negara yang ikut menandatangani.

2.4 Prinsip Dasar Palang Merah Internasional

o   Kemanusiaan
Gerakan Palang Merah dan Bulan sabit Merah Internasional didirikan berdasarkan keinginan memberi pertolongan tanpa membedakan korban yang terluka di dalam pertempuran, mencegah dan mengatasi penderitaan sesama manusia. Palang Merah menumbuhkan saling pengertian, persahabatan, kerjasama dan perdamaian abadi bagi sesama manusia.
o   Kesamaan
Gerakan ini tidak membuat perbedaan atas dasar kebangsaan, kesukuan, agama atau pandangan politik. Tujuannya semata-mata mengurangi penderitaan manusia sesuai dengan kebutuhannya dan medahulukan keadaan yang paling parah.
o   Kenetralan
Agar senantiasa mendapat kepercayaan dari semua pihak, gerakan ini tidak boleh memihak atau melibatkan diri dalam pertentangan politik, kesukuan, agama atau ideologi.
o   Kemandirian
Gerakan ini bersifat mandiri. Perhimpunan nasional disamping membantu Pemerintahnya dalam bidang kemanusiaan, juga harus mentaati peraturan negaranya, harus selalu menjaga otonominya sehingga dapat bertindak sejalan dengan prinsip-prinsip gerakan ini.
o   Kesukarelaan
Gerakan ini adalah gerakan pemberi bantuan sukarela, yang tidak didasari oleh keinginan untuk mencari keuntungan apa pun.
o   Kesatuan
Di dalam suatu negara hanya ada satu perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah yang terbuka untuk semua orang dan melaksanakan tugas kemanusiaan di seluruh wilayah.
o   Kesemestaan
Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional adalah bersifat semesta. Setiap Perhimpunan Nasional mempunyai hak dan tanggung jawab yang sama dalam menolong sesama manusia.

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Palang Merah adalah Suatu perhimpunan yang anggotanya memberikan pertolongan secara sukarela kepada setiap manusia yang sedang menderita tanpa membeda – bedakan bangsa, golongan, agama dan politik. Organisasi Palang Merah Internasional terdiri dari : KIPM/ICRC, Konfenrensi Internasional Palang Merah, Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Nasional ( PPMdan BSMN ), dan LIGA.
Prinsip dasar dari gerakan Palang merah adalah Kemanusiaan, Kesamaan, Kenetralan, Kemandirian, Kesukarelaan, Kesatuan, dan Kesemestaan.

3.2. Saran

      Dengan adanya palang merah dunia ataupun nasional dan organisasi organisasinya itu akan sangat membantu kehidupan kita. Palang merah indonesiapun sudah dibentuk sekian tahun dan pasti memiliki banyak pengalaman. Namun , berdasarkan fakta di indonesia sendiri masih banyak daerah yang belum dijangkau oleh organisasi ini, terutama di pelosok pelosok negeri. Jadi jangkauannya bisa diperluas lagi untuk membantu sesama yang membutuhkan.

Daftar Pustaka

http://www.numpuktugas.blogspot.com 
http://www.tugaskita.ml 
http://www.pmr/Palang_Merah_Indonesia_
http://www.pmr/Komite_Internasional_Palang_Merah_
MAKALAH SEJARAH PALANG MERAH REMAJA (PMR) LENGKAP MAKALAH SEJARAH PALANG MERAH REMAJA (PMR) LENGKAP Reviewed by https://numpuktugas.blogspot.com/ on September 19, 2017 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.