MAKALAH KEWIRAUSAHAAN KERIPIK NANGKA 2017

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Buah nangka adalah buah yang gampang dicari. Buah nangka selain bau nya harum dan dagingnya manis, buah nangka juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan antara lain mengurangi resiko penyakit jantung, mencegah anemia, anti kanker dan lain-lain. Selain itu buah nangka juga bisa di buat keripik.
Keripik buah nangka adalah salah satu bentuk produk industri yang mengolah buah nangka menjadi keripik. Keripik merupakan makanan ringan yang sangat digemari oleh masyarakat, karena mengingat rasanya yang nikmat dan gurih. Keberadaan usaha kecil sangat berpengaruh dalam meningkatkan ekonomi masyarakat lokal, karena dapat menyerap tenaga kerja, memberikan nilai tambah pada buah-buahan dan dapat menjadi sumber pendapatan bagi pemilik usaha kecil tersebut. Usaha produksi keripik buah nangka yang di beri nama “nang-nang” merupakan suatu upaya untuk memanfaatkan buah nangka yang pada musim hujan biasanya busuk dan terbuang sia-sia, serta mengangkat nilai jual buah nangka. Oleh karena itu kami memilih membuka usaha keripik buah nangka yang diberi nama “nang-nang”.

1.2.Rumusan Masalah

  1. Apa alasan memproduksi keripik buah nangka?
  2. Bagaimana cara pemasaran keripik buah nangka?
  3. Apa alasan mendirikan usaha keripik buah nangka?
  4. Bagaimana cara pembuatan kripik buah nangka ?
  5. Apakah manfaat/khasiat buah nangka untuk kesehatan?

1.3. Tujuan

  1. Mendapatkan keuntungan dan meningkatkan nilai jual beli keripik buah nangka.
  2. Mengetahui cara pemasaran keripik buah nangka.
  3. Mendirikan usaha mandiri yang mampu membuka peluang kerja dan mengangkat perekonomian masyarakat.
  4. Mengetahui cara pembuatan keripik buah nangka.
  5. Mengetahui manfaat/khasiat buah nangka untuk kesehatan.

BAB II

DESKRIPSI USAHA

2.1.Nama Usaha dan Alamat Usaha

Nama Usaha          : Keripik Nangka “nang-nang”
Alamat Usaha       : Jl. Gunung Pati No. 4 Semarang

2.2. Bidang Usaha dan Deskripsi Umum Usaha

Kami membuka usaha yang bergerak di bidang produksi yaitu memproduksi keripik buah nangka yang siap memanjakan lidah para konsumennya. Kami membuka usaha keripik nangka “nang-nang” di Jl. Gunung Pati No. 4 Semarang karena lokasi tersebut dekat dengan bahan baku, lingkungan yang cocok untuk usaha produksi, dekat dengan tempat wisata dan dekat dengan pasar (konsumen) serta akses transportasi yang mudah. Kami dalam usaha ini mendatangkan bahan baku dari daerah pegunungan seperti Gunung Pati, Ungaran, dan masih banyak lagi yang mana daerah tersebut merupakan daerah yang banyak menghasilkan buah nangka.
Keripik buah nangka adalah salah satu bentuk produk industri yang mengolah buah nangka menjadi keripik. Keripik merupakan makanan ringan yang sangat digemari oleh masyarakat, karena mengingat rasanya yang nikmat dan gurih serta kesegaran dari buah yang masih terasa. Keberadaan usaha kecil sangat berpengaruh dalam meningkatkan ekonomi masyarakat lokal, karena dapat menyerap tenaga kerja, memberikan nilai tambah pada buah-buahan dan dapat menjadi sumber pendapatan bagi pemilik usaha kecil tersebut.
Keripik buah nangka adalah produk olahan buah nangka yang diproses dengan penggoreng vacuum, sehingga bahan (daging buah) yang digoreng renyah dan berwarna cerah. Kondisi ini tidak dapat diperoleh dengan penggorengan biasa. Selain itu keripik buah nangka juga memiliki kandungan gizi yang sangat baik untuk kesehatan.
Dalam usaha ini kami di bantu oleh 13 orang pegawai yang bekerja mulai pukul 08.00-16.00 WIB yang siap membantu dalam proses pembuatan keripik buah nangka. Kami selalu mengutamakan kualitas dan kelezatan produknya agar pelanggan tetap setia menjadi penikmat keripik nangka “nang-nang”.

2.3.Bentuk badan Usaha

Usaha yang didirikan berbentuk rumahan (home industry) dengan menyewa rumah di daerah Jl. Gunung Pati No. 4 Semarang.

BAB III

ASPEK PEMASARAN

3.1. Sasaran Pemasaran

  1. Masyarakat sekitar Semarang
  2. Masyarakat di luar daerah Semarang, dan
  3. Masyarakat pecinta makanan ringan

3.2. Strategi pemasaran

Dalam memperkenalkan dan memasarkan produknya dengan cara menjualnya ke toko-toko atau pusat oleh-oleh di sekitar Semarang dan luar daerah Semarang seperti Yogyakarta, Kudus dan Jepara. Selain itu pembeli juga bisa datang langsung ke lokasi daerah Gunung Pati. Kami juga mengadakan promosi dengan memberi diskon sebesar 10% setiap membeli lebih dari 5 bungkus (sekitar satu minggu pembukaan awal), serta melalui sosial media .

3.3.Analisis pesaing

Strategi Pemasaran Perusahaan dilakukan berdasarkan analisa 6 P menurut Kotler (2000) yang terdiri atas :
  1. Price (harga)
Strategi mengenai bagaimana produk kita lebih menarik konsumen dari segi harga dibandingkan pesaing. Umumnya konsumen lebih tertarik kepada produk dengan harga yang lebih murah.
Pricing merupakan ekspresi nilai yang menyangkut kegunaan dan kualitas produk, citra yang terbentuk melalui iklan dan promosi, ketersediaan produk melalui jaringan distribusi, dan layanan yang menyertainya (Raymond Corey, 2001). Sehingga pricing bukan semata-mata biaya produksi ditambah dengan margin keuntungan yang akan diambil, melainkan sebuah nilai yang mencerminkan value proposition. Harga yang tepat akan memiliki ikatan yang erat antara pembeli dan produsen. Kami mematok harga sebesar Rp 20.000,00/bungkus. Kami mematok harga tersebut karena harga yang sudah disesuaikan dengan ongkos produksi.
  1. Product (Produk)
Strategi mengenai bagaimana produk usaha dapat menarik hati konsumen untuk membelinya. Produk yang ditawarkan merupakan produk keripik buah nangka  yang memiliki kualitas terbaik dengan kadar gizi yang tinggi dan menyehatkan dan sekaligus berkhasiat obat.
  1. Promotion (Promosi)
Strategi mengenai bagaimana produk dapat dikenal oleh konsumen melalui cara Personal Selling yaitu promosi melalui penjualan langsung ke tempat konsumen berada dengan menawarkan dan mencoba produk langsung. Dalam rangka menunjang promosi selama satu minggu pembukaan awal, kami mengunjungi dan mempromosikan produk kami di tempat-tempat wisata sekitar Semarang agar konsumen cepat mengenal produk keripik nang-nang ini.
  1. Place (Saluran Distribusi)
Place merupakan cara untuk mendistribusikan produk untuk sampai ke tangan konsumen. Kami melakukan pendistribusian dengan cara menjualnya ke toko-toko pusat oleh-oleh di sekitar Semarang dan daerah luar Semarang yaitu Yogyakarta, Kudus dan Jepara. Kami mendistribusikannya menggunakan 1 mobil dan 1 motor. Mobil digunakan untuk pendistribusian di luar Semarang sedangkan motor digunakan untuk pendistribusian di daerah sekitar Semarang agar lebih efektif dan efisien.
  1. People
People merupakan kriteria sumber daya manusia secara umum yang dapat meningkatkan penjualan produk ke konsumen secara langsung ataupun tidak langsung. Maka sedapat mungkin pemilik mengutamakan pelayanan dengan sikap yang ramah, sopan dan bersahabat.
  1. Process
Proses yang ditampilkan kepada konsumen agar konsumen tertarik untuk membeli. Proses yang dapat ditampilkan seperti proses produksi yang baik ataupun proses pelayanan terhadap konsumen. Dalam proses, pelanggan dapat melihat secara langsung proses pembuatannya. Disini operasional usaha dituntut untuk menjaga kualitas produksi seperti mengutamakan kebersihan, langkah kerja yang efektif dan tangkas menanggapi permintaan.
Dari analisis pasar dan pesaing bahwa pesaing dari usaha keripik buah nangka ini merupakan produk yang sejenis.

3.4. Proyeksi Penjualan

Jenis                : Makanan
Spesifikasi      : Buah nangka
Ukuran             : 80cm
Istimewa           :
ü  rasanya manis.
ü  bau nya harum.
ü  memiliki daging yang lembut dan mudah dicerna dengan kandungan gula sederhana seperti fruktosa dan sukrosa.
ü  Nangka kaya akan serat makanan.
ü  sumber antioksidan vitamin C.
ü  kaya akan kelompok vitamin B-kompleks.
ü  sumber yang baik akan kandungan kalium, magnesium, mangan, dan besi.
Kapasitas                     : 1000 buah/bulan
1 buah = 5 kg
Daging buah nangka = 3 kg x 1000 buah = 3000 kg
Jumlah produksi          : 6000 produk/bulan
200 produk/hari
Nama produk  : Keripik nangka “nang-nang”
Jadi, perkiraan atau proyeksi penjualan selama satu bulan adalah menghasilkan 6000 produk dan sekitar 200 produk per hari yang akan di sebar di wilayah Semarang kemudian produksi selanjutnya di serba di luar Semarang. Jika permintaan meningkat, jumlah produksi per hari dapat dinaikan.

BAB IV

ASPEK PRODUKSI

4.1. Proses produksi

4.2.  Bahan Baku dan Bahan Penunjang
Perencanaan bahan baku dan bahan penunjang merupakan bagian utama untuk perhitungan kebutuhan modal kerja. Bahan baku dan bahan penunjang yang digunakan adalah (dihitung berdasarkan kebutuhan per bulan) :
No.NAMAKUANTITASHARGA SATUANJUMLAH HARGA
1.Buah Nangka1000 buahRp 15.000,00Rp 15.000.000,00
2.Minyak Goreng20 kgRp 20.000,00Rp      400.000,00
3.Kapur Sirih30 bungkus  Rp   5.000,00Rp      150.000,00
 Total  Rp 15.550.000,00
Bahan Baku:
-Buah Nangka
Bahan Penunjang :
-Minyak Goreng
-Kapur sirih
Bahan baku atau bahan mentah dapat diperoleh langsung dari pemasok buah nangka yang ada di Gunung Pati dan Ungaran. Pemesananya juga bisa secara langsung datang ke pemasok atau via telepon. Bahan penunjang dapat diperoleh di pasar terdekat.

4.3.Peralatan

5 Pisau
Harga    : Rp 20.000,00/buah
Total     : Rp 100.000,00
15 Baskom
Harga    : Rp 10.000,00/buah
Total     : Rp 150.000,00
15 Keranjang
Harga    : Rp 5.000,00/buah
Total     : Rp 75.000,00
Mesin
Jenis      : vacuum frying
Merek   : agrowindo
Harga    : Rp 9.800.000,00
Spesifikasi        : mesin untuk menggoreng keripik buah
Kapasitas          : 5kg
Mesin
Jenis      : Mesin peniris minyak
Merek   : Madu spinner
Harga    : Rp 1.500.000,00
Spesifikasi        : Mesin untuk peniris minyak agar cepat kering
NO.NamaKuantitasHarga SatuanJumlah Harga
1.Baskom15    Rp      10.000,00Rp    150.000,00
2.Keranjang15    Rp        5.000,00Rp      75.000,00
3.Vacum Frying1Rp 9.800.000,00Rp 9.800.000,00
4.Mesin Peniris Minyak1Rp 1.500.000,00Rp 1.500.000,00
5.Pisau5    Rp      20.000,00Rp    100.000,00
 TOTAL37    Rp 11.335.000,00Rp 11.625.000,00
Peralatan Baku :
-Vacum Frying
Peralatan Penunjang :
-Pisau
-Keranjang
-Baskom
– Mesin peniris minyak

4.4. Fasilitas

No.FasilitasHarga/bulan
1.AirRp    200.000,00
2.ListrikRp    300.000,00
3.TeleponRp    100.000,00
4.TransportasiRp 4.500.000,00
 TotalRp 5.100.000,00

4.5. Lokasi

Kami memilih membuka usaha di Jl. Gunung pati No. 4 Semarang karena lokasi tersebut dekat dengan bahan baku dan lokasi yang cocok untuk usaha produksi. Selain itu lokasi tersebut juga dekat dengan tempat wisata, serta akses transportasi yang mudah. Contohnya dekat dengan wisata Guo Kreo, Sidomukti, Gedong Songo dan lain-lain. Kami menjual produk kami melalui pusat oleh-oleh ataupun pasar terdekat dengan menggunakan transportasi berupa 1 mobil dan 1 motor.

4.6. Tenaga kerja

Dibutuhkan :
– 3 orang pemotong buah
– 2 orang pencuci buah
– 3 orang penggoreng
– 3 orang pengemas
– 2 orang supir
Kualifikasi atau syarat :
  • Usia min. 18 tahun
  • jujur
  • pekerja keras
  • bertanggung jawab
  • disiplin
Kompensasi :
Rp 900.000,00/bulan
Jam kerja 08.00-16.00 WIB
Jadi, dalam usaha ini kita membutuhkan 13 orang karyawan dengan jam kerja 08.00-16.00 WIB. Tenaga kerja kami tidak hanya dapat bekerja dalam satu bidang saja namun harus dapat menguasai semua bidang yang ada.

BAB V

ASPEK FINANCIAL

5.1. Analisis Keuangan (Menentukan HPP)

ü  Upah 1 karyawan/hari  = Rp 30.000,00
Rp 30.000,00 x 30 hari x 13 = Rp 11.700.000,00
ü  Harga produk = 100 gr = Rp 20.000,00
1 hari = 200 produk x Rp 20.000,00 x 30 hari = Rp 120.000.000,00
ü  TFC = Total harga peralatan dalam 1 bulan = Rp 11.625.000,00
ü  TVC = Bahan baku      Rp 15.550.000,00 / bulan
Fasilitas            Rp   5.100.000,00         +
Rp 20.650.000,00
ü  TC = TFC + TVC
= Rp 11.625.000,00 + Rp 20.650.000,00
= Rp 32.275.000,00
ü  HPP = TC
Q
= Rp 32.275.000,00
6000 produk/bulan
= Rp 5.380.000,00 (dibulatkan)
ü  Laba = Hasil Penjualan – HPP
= Rp 120.000.000,00 – Rp 5.380.000,00
= Rp 114.620.000,00
Jadi, Perkiraan laba kami selama 1 bulan adalah Rp 114.620.000,00 dan perkiraan laba 1 hari adalah sekitar Rp 3.820.000,00.

BAB VI

PLAN SITE DAN GANTT CHART

6.1.      
Gerbang Utama
Plan Site (Layout)
    
 
Gudang barang datang danTempat pemotongan buah
   
 

kantor

Tempat perendaman daging buah nangka di air kapur sirih

6.2.  Gantt Chart

No.KegiatanMINGGU
123456789
1Perencanaan         
2Penyewaan Rumah         
3Pembelian bahan baku dan peralatan         
4Recruitment karyawan         
6Soft opening         

BAB VII

ANALISIS RESIKO USAHA

7.1.Resiko Usaha

1)    Adanya perubahan selera pasar yang kemungkinan akan terjadi.
2)    Kenaikan harga bahan baku diatas 25%.
3)    Kebijakan pemerintah yang sewaktu-waktu akan berubah.
4)  Resiko yang dihadapi ketika perekonomian tidak stabil adalah akan terganggunya produktivitas yang akan dihasilkan.
5)     Adanya persaingan dari pihak tertentu yang mengambil keuntungan dari usaha ini.
6)     Penurunan daya beli masyarakat.
7)     Kerusakan mesin-mesin peralatan

7.2.  Antisipasi Resiko Usaha

1)   Pembelian stock bahan baku dan bahan penunjang.
2)   Membuat kontrak kerja dengan tenaga kerja.
3)   Menyediakan fasilitas pendukung untuk pekerja agar tetap loyal.
4)   Memperluas saluran distribusi pemasaran.

BAB VIII

PENUTUP

1. Kesimpulan

Kami melakukan usaha ini dengan tujuan memanfaatkan buah nangka agar bernilai jual lebih tinggi dan mendapatkan keuntungan dari penjualan keripik buah nangka tersebut serta buah nangka juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan antara lain mengurangi resiko penyakit jantung, mencegah anemia, anti kanker dan lain-lain. Dengan membuat usaha ini dapatmenciptakan makanan sehat dan bergizi serta meningkatkan konsumsi keripik buah nangka dikalangan masyarakat. Usaha ini akan mampu membuka peluang kerja dan mengangkat perekonomian masyarakat sekitar.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.numpuktugas.blogspot.com 
http://www.tugaskita.ml 
http://www.tugaskita.ml/search/label/Kewirausahaan

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN KERIPIK NANGKA 2017 MAKALAH KEWIRAUSAHAAN KERIPIK NANGKA 2017 Reviewed by https://numpuktugas.blogspot.com/ on September 16, 2017 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.